Perencanaan produksi adalah proses dimana produsen atau bisnis memutuskan berapa banyak barang yang akan diproduksi. Efisiensi sangat penting untuk keberhasilan bisnis; Perencanaan membantu menentukan berapa banyak dari setiap barang atau jasa yang perlu diproduksi selama periode waktu tertentu untuk memenuhi permintaan. Ada berbagai jenis perencanaan produksi yang menggunakan banyak nama berbeda di dunia bisnis. Beberapa jenis utama perencanaan produksi meliputi perencanaan berbasis pekerjaan atau proyek, perencanaan batch, dan produksi massal atau berkelanjutan.
Perencanaan berbasis pekerjaan dan proyek biasanya digunakan di perusahaan kecil di mana produksi barang atau jasa dilakukan oleh satu orang, atau satu tim. Pembuat perhiasan yang membuat cincin pertunangan khusus, misalnya, dapat menggunakan perencanaan produksi berbasis pekerjaan. Produksi film melibatkan tim kecil profesional yang bekerja pada sistem berbasis proyek. Perencanaan pekerjaan dan proyek sangat dapat disesuaikan dengan kebutuhan klien atau pelanggan, tetapi tidak cocok untuk menciptakan aliran produk yang konsisten.
Perencanaan batch melibatkan produksi beberapa barang individual yang identik dari set awal produk mentah. Seorang penjahit mengambil seikat kain dan membuat lima gaun identik adalah bentuk produksi batch. Dalam bisnis manufaktur yang menghasilkan beberapa produk yang berbeda, pemrosesan batch dapat meningkatkan efisiensi dengan menggunakan mesin dan tenaga kerja untuk satu set besar satu jenis produk pada satu waktu. Misalnya, di pabrik pengalengan, mesin mungkin disetel untuk menghasilkan setumpuk kenari kalengan, diikuti dengan setumpuk kacang polong kalengan. Ini akan jauh lebih efisien daripada mengubah proses mesin untuk menghasilkan setiap kaleng sesuai kebutuhan, satu per satu.
Arus atau perencanaan produksi yang berkelanjutan sering digunakan untuk membuat barang yang diproduksi secara massal. Pabrik-pabrik besar biasanya menggunakan metode produksi berkelanjutan untuk menciptakan aliran produk yang stabil. Agar metode produksi ini menjadi hemat biaya, harus ada permintaan konstan untuk produk tersebut. Selain itu, fasilitas produksi harus dirampingkan sehingga produk dapat dengan mulus melewati satu tahap persiapan ke tahap berikutnya, yang memerlukan pra-perencanaan tata letak dan aliran produksi yang intensif.
Menentukan metode perencanaan produksi yang benar untuk bisnis tertentu biasanya bergantung pada perkiraan pasar dan perhitungan matematis. Beberapa perusahaan menggunakan perangkat lunak perencanaan produksi untuk membantu memaksimalkan kapasitas produksi pabrik, serta untuk mengukur efektivitas biaya dari berbagai strategi perencanaan. Perencanaan juga erat kaitannya dengan pengendalian, yang merupakan proses bisnis berkelanjutan yang mengelola kualitas dan efisiensi dengan membandingkan hasil dengan tujuan atau kemampuan perusahaan. Melalui pengendalian, metode perencanaan sering kali disempurnakan dan diperlengkapi kembali untuk memanfaatkan potensi yang belum direalisasi.