Yudaisme Rekonstruksionis adalah cabang Yudaisme yang menekankan pada perkembangan terus-menerus Yudaisme dan orang-orang Yahudi. Orang-orang Yahudi yang mendukung Yudaisme Rekonstruksionis secara aktif mendorong perkembangan ini karena mereka merasa bahwa perubahan itulah yang membuat Yudaisme tetap dipraktikkan dalam jangka waktu yang sangat lama. Orang-orang Yahudi yang mempraktekkan Yudaisme Rekonstruksionis memeriksa kepercayaan dan praktik tradisional Yahudi dengan mempertimbangkan konteks historis dan masa kini mereka. Mereka kemudian memutuskan bagaimana keyakinan dan praktik tersebut dapat diterima, diadaptasi, atau ditolak dengan cara yang paling sesuai dengan kebutuhan dan nilai saat ini.
Kaum Yahudi Rekonstruksionis memiliki beberapa keyakinan utama yang penting, seperti keyakinan bahwa orang Yahudi harus hati-hati memeriksa keyakinan mereka untuk memahaminya sepenuhnya. Mereka percaya bahwa Tuhan adalah sumber dari semua makna dalam hidup dan bahwa agama adalah cara untuk mencoba memahami makna itu. Yudaisme rekonstruksionis juga mendukung pandangan humanis tentang agama, yang berarti bahwa orang menciptakan agama daripada menerimanya secara utuh dari sumber ilahi. Pandangan humanis juga mengakui keabsahan agama-agama lain dan mendorong komunikasi dan itikad baik di antara mereka.
Yudaisme Rekonstruksionis didirikan oleh Rabi Mordecai M. Kaplan pada 1920-an. Dia menulis sebuah buku dan memulai sebuah majalah, yang keduanya sangat berpengaruh dalam perkembangan cabang baru Yudaisme. Kaplan percaya bahwa kepercayaan dan praktik tradisional Yahudi itu penting, tetapi relevansinya harus diperiksa dengan cermat. Sementara Yudaisme tradisional menegaskan bahwa kepercayaan dan praktik penting karena Tuhan memerintahkannya, Yudaisme Rekonstruksionis menegaskan bahwa kepercayaan dan praktik itu penting karena banyak orang percaya dan mempraktikkannya bersama sebagai sebuah komunitas.
Kaplan juga menganggap Yudaisme sebagai peradaban bukan agama karena mencakup bahasa, seni, budaya, etika, sejarah, dan elemen lain yang penting bagi peradaban. Pandangan Kaplan tentang Tuhan adalah bahwa Tuhan adalah hasil dari proses pemenuhan diri manusia dan bahwa Tuhan yang sebenarnya mungkin ada atau tidak ada. Sementara pandangan Kaplan tentang keberadaan Tuhan telah mempengaruhi Yudaisme Rekonstruksionis, banyak orang Yahudi Rekonstruksionis percaya pada keberadaan Tuhan yang sebenarnya.