Venereologi adalah cabang kedokteran yang berfokus pada studi dan pengobatan infeksi menular seksual (IMS). Di banyak wilayah di dunia, venereologi diperlakukan sebagai cabang dermatologi, karena banyak kondisi yang dipelajari oleh venereologis menyebabkan erupsi kulit dan masalah kulit lainnya. Akibatnya, banyak orang di bidang ini tergabung dalam akademi dermatologi dan venereologi, dilatih sebagai dokter kulit terlebih dahulu dan kemudian mengkhususkan diri dalam studi infeksi menular seksual.
Istilah “infeksi menular seksual” dan “penyakit menular seksual (PMS)” sering digunakan secara bergantian, dengan keduanya digunakan sebagai pengganti istilah “penyakit kelamin (VD)” yang sekarang sudah ketinggalan zaman. Namun, beberapa orang membedakan antara IMS dan PMS. Jika seseorang mengidap IMS, itu berarti ada agen infeksi di dalam tubuh, tetapi tidak selalu menyebabkan gejala, dan dia mungkin terinfeksi dan menular tanpa disadari. Sebaliknya, ketika seseorang mengidap PMS, ia mengalami gejala aktif penyakit akibat infeksi organisme yang dapat ditularkan melalui kontak seksual.
Bakteri, jamur, protozoa, parasit, dan virus semuanya dapat menyebabkan penyakit menular seksual seperti HIV, kandidiasis, herpes simpleks, gonore, human papilloma virus, sifilis, dan trikomonoiasis. Venereolog mempelajari semua kondisi ini, melihat cara penularannya, patologi penyakitnya, dan pilihan pengobatan untuk pasien. Mereka yang bekerja dalam praktik medis aktif memberikan perawatan kepada pasien, sementara mereka yang bekerja dalam penelitian dapat bekerja pada metode pencegahan atau pengembangan perawatan baru.
Infeksi menular seksual merupakan masalah utama di banyak wilayah di dunia. Sementara pasien tidak secara khusus perlu menemui ahli penyakit kelamin untuk pengobatan, karena banyak dokter umum dapat memberikan resep yang sesuai, terkadang pasien mendapat manfaat dari menemui spesialis. Spesialis dapat membantu pasien yang berjuang dengan kondisi resisten obat, atau dengan manajemen infeksi jangka panjang yang tidak dapat disembuhkan sepenuhnya. Spesialis dalam venereologi juga memberikan pendidikan kepada pasien dan anggota masyarakat umum.
Bekerja di venereologi dapat menjadi rumit oleh masalah sosial dan norma moral. Venereolog perlu berpikir tidak hanya tentang mekanisme bagaimana agen infeksi ditularkan, tetapi budaya di masyarakat tempat mereka bekerja, dan cara nilai budaya dapat berkontribusi pada penyebaran agen infeksi. Program penjangkauan kepada pasien dan masyarakat umum harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari terjadinya pelanggaran, dan untuk memastikan bahwa informasi diberikan dengan cara yang dapat diakses.