Apa itu UU Robinson-Patman?

Robinson-Patman Act adalah undang-undang tahun 1936 yang melarang praktik penetapan harga yang diskriminatif. Undang-undang secara khusus melarang harga yang berbeda dibebankan kepada pembeli yang berbeda, hanya berdasarkan fakta bahwa pembeli tersebut berbeda. Tindakan tersebut seharusnya membantu pembeli yang lebih kecil yang mungkin berada pada kerugian kompetitif ketika harus bersaing dengan pembeli yang lebih besar yang membeli dalam jumlah yang lebih besar. Misalnya, Robinson-Patman Act dapat diterapkan jika pengecer besar dan kotak besar sedang menjual barang dengan harga yang lebih rendah daripada yang dapat diperoleh pengecer lain.

Berdasarkan Robinson-Patman Act, barang harus dijual dengan harga yang sama, tidak peduli siapa pembelinya, kecuali jika kondisi tertentu dipenuhi. Sementara undang-undang tersebut berlaku untuk banyak produk yang berbeda, beberapa produk dibebaskan dari hukum. Pengecualian ini termasuk produk seperti layanan telekomunikasi dan iklan surat kabar. Juga tindakan tersebut tidak berlaku kecuali jika produk yang dibeli memiliki kualitas yang sebanding, dan dibeli pada waktu yang hampir bersamaan dengan pembelian dari pembeli lain.

Tujuan keseluruhan dari tindakan ini adalah untuk memastikan ada persaingan yang adil dan memberikan pengecer kecil pijakan yang sama dengan yang lebih besar. Ini mungkin tidak menjamin kelangsungan hidup usaha kecil, tetapi ini memberi mereka cara untuk mendapatkan produk dari pemasok dengan harga yang sebanding dengan pengecer lain. Dengan demikian, ini memberi pengecer kecil kesempatan untuk bersaing berdasarkan margin keuntungan.

Ada sejumlah kendala berbeda yang membuat pelanggaran terhadap Robinson-Patman Act sulit dibuktikan. Sementara perbedaan harga mungkin mudah dibuktikan setelah informasi diterima, menemukan cara untuk mendapatkan informasi itu bisa sangat sulit. Seringkali, harga yang dinegosiasikan oleh pembeli yang lebih besar adalah informasi kepemilikan, dan harga tersebut umumnya tidak tersedia untuk masyarakat umum, dan khususnya tidak untuk pesaing.

Salah satu pertahanan utama dari Robinson-Patman Act adalah bahwa perbedaan biaya memperhitungkan perbedaan harga yang dibebankan. Misalnya, jika pemilik bisnis memerlukan biaya lebih untuk mengirimkan jumlah yang lebih kecil, per unit, maka harganya dapat disesuaikan. Ini mengarah pada salah satu kritik utama terhadap tindakan tersebut—bahwa hampir tidak mungkin untuk diterapkan dalam hal perbedaan harga berdasarkan kuantitas.

Robinson-Patman Act bukanlah tindakan pertama atau terakhir yang mencoba menghapus diskriminasi harga. Pendahulu langsungnya adalah Undang-Undang Antitrust Clayton tahun 1914. Kongres mengesahkan kedua undang-undang ini dalam upaya untuk menindaklanjuti Undang-Undang Antitrust Sherman tahun 1890, yang mencoba untuk memecah monopoli. Robinson-Patman Act kemudian diikuti oleh Celler-Kefauver Act tahun 1950, yang semakin membatasi monopoli dalam upaya meningkatkan persaingan.