Ular air utara, atau Nerodia sipedon, adalah ular air besar yang menghuni Amerika Serikat bagian timur laut dan Kanada bagian tenggara. Kemiripannya dengan beberapa ular berbisa sering menyebabkan kehancurannya. Ular air utara tidak beracun, tetapi gigitannya bisa menyakitkan dan membuat korbannya rentan terhadap infeksi. Ular ini sangat penting untuk keseimbangan lingkungan karena mereka memangsa beberapa bentuk hama dan makanan untuk berbagai predator.
Ular air utara datang dalam beberapa warna, tetapi sebagian besar memiliki pita gelap di leher mereka, bercak di sepanjang tubuh mereka, dan tanda berbentuk bulan sabit dengan warna yang kontras. Punggung mereka biasanya berwarna coklat, merah, hitam, atau abu-abu, dan bagian bawahnya berwarna abu-abu, buff, atau putih. Ular air utara tumbuh hingga lebih dari 4 kaki (122 cm) panjangnya. Mereka kadang-kadang disalahartikan sebagai ular cottonmouth atau copperhead dan dibunuh, meskipun mereka tidak berbahaya bagi manusia.
Ular ini hidup di saluran air Amerika Utara seperti sungai, kolam, danau, dan sungai. Ular air utara aktif di malam hari dan diurnal, berburu di malam hari dan di siang hari. Pada siang hari, ular air utara mencari makanan jauh dari pantai. Pada malam hari, ular-ular ini berpatroli di tepi air tempat mereka berenang, mencari ikan kecil di tumbuh-tumbuhan. Ular air utara juga berburu di darat, memangsa mamalia kecil.
Makanan ular air utara sangat bervariasi—mereka memakan amfibi, reptil lainnya, mamalia kecil, ikan, dan burung. Ular air ini bersembunyi di dekat pondok berang-berang dan di tanaman seperti cattails, menjalar Virginia, dan poison ivy, berbaring menunggu katak, kura-kura, dan lintah. Ular air utara dapat melompat tinggi ke udara untuk menangkap burung yang terbang rendah seperti mallard.
Pemangsa ular air utara biasanya termasuk mamalia yang cukup besar seperti rakun, oposum, dan rubah. Ular lain seperti kepala tembaga dan ular tikus memangsa ular air utara. Burung besar seperti bangau, burung kormoran, dan burung hantu termasuk ular air utara dalam makanan mereka.
Ketika digenggam oleh manusia atau hewan, ular air utara menyerang kembali, berulang kali menggigit dan mengeluarkan bau musky bersama dengan kotoran. Meski gigitannya tidak beracun, ular air utara memang menyuntikkan antikoagulan yang menyebabkan lukanya terus mengeluarkan darah. Dalam beberapa kasus, gigitan ini dapat menyebabkan infeksi bakteri.
Ular air utara umumnya tumbuh subur di habitat airnya dan membantu menjaga keseimbangan ekologis dengan memakan hama yang jika tidak akan menguasai habitatnya. Naluri alami ini biasanya bermanfaat bagi manusia karena tikus, mencit, dan tikus yang dimangsa ular ini adalah vektor penyakit dan merusak kebun dan ladang.