Apa itu Torpedo?

Torpedo adalah senjata self-propelled berpemandu yang dirancang untuk digunakan di air, meledak saat bersentuhan dengan lambung kapal atau kapal selam musuh. Setiap penggemar film perang dengan adegan di perairan terbuka mungkin akrab dengan konsep dasar torpedo, dan mungkin akan mengejutkan mengetahui bahwa torpedo sudah cukup tua; senjata pertama yang kita kenal sebagai torpedo dibuat pada tahun 1866, oleh seorang penemu Inggris yang giat. Saat ini, sebagian besar militer memiliki beragam pilihan torpedo untuk berbagai situasi.

Beberapa hal membedakan torpedo dari jenis senjata lainnya. Untuk satu hal, mereka dirancang untuk berfungsi di dalam air, dengan rumah tertutup sendiri untuk melindungi detonator dan bahan peledak dari efek korosif air laut. Torpedo juga memiliki sumber tenaganya sendiri, yang digunakan untuk mendorong proyektil hingga mencapai sumbernya, dan mereka mampu dipandu dalam beberapa cara. Sistem pemandu semakin umum pada proyektil militer, dan torpedo memiliki sistem pemandu yang sangat canggih.

Ada beberapa cara untuk meluncurkan torpedo, dan beberapa desain berbeda yang ditujukan untuk aplikasi yang berbeda. Pesawat dapat menjatuhkan torpedo, yang aktif ketika menabrak air, dan torpedo juga dapat diluncurkan oleh kapal dan kapal selam. Setelah diluncurkan, torpedo biasanya berubah menjadi entitasnya sendiri, di luar kendali orang yang meluncurkannya. Torpedo modern menggunakan mekanisme pelacak untuk menemukan target mereka, memindai tanda-tanda karakteristik kapal atau kapal selam di dalam air.

Torpedo paling awal sebenarnya adalah ranjau laut, bahan peledak stasioner yang ditanam di sekitar pelabuhan dan daerah yang sering dilalui dengan tujuan menenggelamkan musuh. Namun, pada pertengahan 1800-an, orang mulai menyadari bahwa torpedo yang dapat diluncurkan dan dipandu bisa menjadi hal yang sangat berguna, dan torpedo awal mulai dikembangkan. Berbagai gaya dan desain yang berbeda dimainkan, mulai dari torpedo yang dipandu oleh kabel hingga proyektil yang hanya ditujukan pada target dan dikirim dalam perjalanan.

Bahan peledak dalam torpedo mampu menembus lambung kapal dan kapal selam yang berat, dan sebagian besar dikalibrasi untuk menghasilkan jumlah kerusakan maksimum. Selain itu, ketika torpedo diarahkan ke lokasi yang rentan seperti magasin amunisi, dapat memicu ledakan sekunder, memastikan bahwa target akan tenggelam sesuai keinginan.