Apa itu Tokoferol?

Tokoferol, lebih dikenal sebagai Vitamin E, adalah bahan kimia larut lemak yang penting untuk kesehatan manusia. Dalam bentuk kimia, itu adalah cairan kental yang bervariasi dalam warna dari kuning ke coklat kemerahan. Sebagai komponen alami, ditemukan dalam sejumlah makanan, termasuk minyak nabati, kacang-kacangan dan minyak kacang, biji-bijian, sayuran hijau dan kuning, beberapa buah-buahan, daging, telur dan produk susu. Sereal sarapan dan banyak makanan siap saji lainnya juga diperkaya dengan tokoferol, menjadikannya sumber vitamin yang baik. Suplemen vitamin E juga sudah tersedia, sendiri atau dalam multivitamin.

Tokoferol membantu sejumlah fungsi dalam tubuh manusia, seperti membantu respirasi sel dan membersihkan polutan dari sel. Ini meningkatkan sirkulasi yang lebih baik dengan membantu fungsi sel darah merah dan mencegah pembekuan. Namun, fungsinya yang paling dramatis adalah sebagai antioksidan, zat yang membatasi kerusakan yang terjadi saat tubuh menggunakan oksigen. Proses oksidasi ini menghasilkan radikal bebas, yang menyebabkan keausan dan pembusukan pada tubuh dan yang dapat berkontribusi pada sejumlah gangguan degeneratif yang serius jika dibiarkan. Antioksidan seperti tokoferol memecah radikal bebas, mencegah atau memperlambat kerusakan tubuh.

Amerika Serikat Recommended Daily Allowance (RDA) untuk Vitamin E adalah 15 miligram setiap hari. Kekurangan tokoferol dapat menyebabkan berbagai kondisi medis dan penyakit. Kelelahan, jerawat, anemia, batu empedu dan penuaan dini dapat disebabkan oleh kadar vitamin yang tidak mencukupi. Kesuburan yang buruk dan keguguran juga lebih mungkin terjadi. Kemungkinan katarak, radang sendi, penyakit jantung, stroke, demensia, diabetes dan beberapa bentuk kanker meningkat juga karena kekurangan vitamin.

Tokoferol dan turunannya banyak digunakan dalam industri kosmetik, baik sebagai ekstrak alami maupun sebagai bahan kimia sintetik. Alas bedak dan bedak, perona pipi dan perona mata, lipstik, krim, dan pelembap umumnya mengandung Vitamin E, seperti halnya sabun, sampo, deterjen, dan kondisioner rambut. Klaim kesehatan dan kecantikan mengenai penggunaan topikal Vitamin E termasuk sifat pelembab, sifat anti-penuaan dan anti-kerut, bantuan dalam penyembuhan luka dan goresan, sifat anti-inflamasi, perlindungan dari sinar ultraviolet dan perlindungan dari polusi lingkungan.

Pendukung pengobatan alternatif telah menyarankan bahwa dosis yang jauh lebih tinggi dari Vitamin E harus diambil untuk kesehatan yang optimal. Mega-dosis juga telah digunakan untuk mengobati sejumlah kondisi medis yang serius, termasuk glaukoma, katarak, penyakit Alzheimer dan kanker. Dosis yang sangat tinggi ini belum terbukti efektif dalam mengobati salah satu dari kondisi ini, dan dosis yang lebih besar dari 400 mg dapat menyebabkan pusing, sakit perut atau mual. Studi menunjukkan bahwa mega-dosis sebenarnya dapat meningkatkan risiko kesehatan.