Toko amal adalah tempat yang menjual barang dengan tujuan untuk mengumpulkan dana untuk amal. Beberapa contoh organisasi yang menggunakan toko amal untuk penggalangan dana termasuk Salvation Army, Oxfam, dan Goodwill. Toko amal dapat bekerja dengan beberapa cara berbeda, mulai dari toko yang menjual barang yang sama sekali baru hingga toko yang menjual barang sumbangan dari masyarakat. Seringkali, toko amal adalah tempat yang sangat baik untuk mendapatkan penawaran bagus sambil juga memberi manfaat untuk tujuan amal.
Sejarah toko amal tampaknya berasal dari Inggris pada masa perang, ketika beberapa organisasi mulai menjual barang bekas untuk mengumpulkan dana amal. Di toko amal klasik, anggota masyarakat menyumbangkan barang-barang yang tidak lagi mereka inginkan, dan toko itu menjualnya. Karena barang-barangnya gratis, mereka dapat dijual dengan biaya yang sangat rendah, menarik bagi anggota masyarakat dan memastikan perputaran yang cepat. Barang baru juga dapat dijual di toko amal, atau campuran barang lama dan baru dapat dipajang.
Meskipun beberapa anggota masyarakat melihat toko amal sebagai tempat yang sangat baik untuk membuang barang-barang yang tidak diinginkan, toko amal sebenarnya sangat pilih-pilih tentang apa yang akan mereka ambil. Sumbangan dipilah dengan hati-hati oleh orang-orang yang berpengalaman di pasar toko amal untuk menentukan apa yang akan dijual dan apa yang tidak. Barang-barang yang tidak dapat dijual dapat dijual ke perusahaan kain, pengumpul sampah, dan individu lain, dan benda-benda yang tidak bernilai akan dibuang di tempat pembuangan sampah.
Di beberapa wilayah, toko amal mungkin mengkhususkan diri pada barang-barang kelas atas, seperti busana desainer dan barang elektronik berkualitas tinggi. Jenis toko amal ini biasanya memiliki harga yang lebih tinggi, dan standar yang sangat tinggi untuk barang yang akan diterimanya. Toko-toko lain menyediakan berbagai barang dengan berbagai harga. Pemburu barang murah sering kali mengunjungi toko amal secara teratur untuk mencari penawaran yang bagus, dan toko amal juga terkadang sering dikunjungi oleh orang-orang yang ingin menjual kembali barangnya untuk mendapatkan keuntungan, seperti spesialis buku langka dan penjual pakaian.
Di beberapa wilayah, sumbangan ke toko amal dapat dikurangkan dari pajak, dengan otoritas pajak menerima nilai barang yang disumbangkan sebagai pengurang. Untuk menerima potongan, donor harus memilih toko yang dikelola oleh badan amal yang diakui oleh pemerintah, dan tanda terima barang juga perlu diperoleh. Beberapa toko melanggar hukum dengan memberikan tanda terima kosong kepada orang-orang yang dapat mereka isi sendiri, tetapi konsumen harus menyadari bahwa sumbangan yang luar biasa besar dapat diperiksa, jadi lebih baik untuk menyatakan nilai pasar sebenarnya dari barang yang disumbangkan, daripada menggelembungkan ukuran sumbangan untuk tujuan pajak.