Apa itu Timbre?

Timbre adalah istilah untuk kualitas suara tertentu, biasanya diterapkan pada suara musik. Banyak orang menyebut timbre sebagai “kualitas suara”, karena perbedaan dalam kategori suara ini dapat menciptakan hasil yang lebih menarik. Istilah kualitas suara ini umumnya diterapkan pada suara yang memiliki nada musik, bukan perkusi atau suara lain yang kurang bernada.

Banyak orang mengacaukan timbre dengan frekuensi atau nada nada musik. Meskipun musisi dan lainnya sering berbicara tentang not musik tertentu sebagai nada, kualitas suara yang disebut nada terkadang berlaku untuk titik tertentu pada skala musik. Pemula dapat menganggap ini sebagai skala musik umum “do re mi fa …” atau skala huruf konvensional untuk musik: A, B, C, D, E, F, G. Ini dan perubahan tambahan yang lebih kecil lainnya disebut sebagai nada. atau perubahan nada.

Bagi banyak orang yang tidak terlalu terlibat dalam teori musik, timbre adalah istilah umum untuk bagaimana instrumen atau suara tertentu berbunyi. Beberapa orang akan menganalisisnya dengan treble dan komponen dasar, atau register tinggi dan rendah, dari suara instrumen tertentu. Orang lain akan menggunakan konsep fisika tingkat lanjut untuk menganalisis timbre.

Menurut fisika suara, beberapa aspek teknis timbre termasuk konten harmonik, tremolo, atau vibrato, dan sesuatu yang disebut amplop serangan-penundaan. Untuk memahami amplop serangan-penundaan, akan sangat membantu untuk melihat suara musik yang diwakili oleh pola gelombang dalam aplikasi perangkat lunak. Di sini, mereka yang melihat timbre suara untuk pertama kalinya dapat melihat bagaimana suara tertentu menghasilkan gelombang yang lebih lebar di berbagai titik. Misalnya, suara simbal mungkin memiliki gelombang yang lebih lebar di awal atau di “serangan” suara.

Konten harmonik juga dapat direpresentasikan dalam bentuk gelombang suara. Secara umum, harmonik berhubungan dengan frekuensi dasar untuk suara. Semua ini melibatkan evaluasi suara yang sangat teknis, di mana pendengar yang kurang berpengalaman biasanya akan menilai timbre suara dengan analog atau faktor dasar tertentu, seperti apakah musik terdengar “nyaring” atau “nasal” dalam rentang treble, atau “berlumpur” atau “booming” dalam rentang bass.

Musisi dapat mengevaluasi timbre karena berbagai alasan. Mereka dapat melakukannya untuk mencoba mencocokkan instrumen yang tepat dengan karya musik, di mana klakson kuningan atau pilihan instrumen lainnya terdengar lebih baik daripada yang lain. Mereka juga dapat menggunakan timbre sebagai bagian dari penilaian instrumen individual yang tersedia untuk dibeli, atau untuk instrumen yang mengalami retak atau cacat lain yang perlu diperbaiki. Berbicara tentang timbre suara sering kali juga praktis di lingkungan studio, karena bisu dan perangkat serta teknik lain dapat digunakan untuk memodifikasi timbre normal dari instrumen tertentu.