Tes prestasi kerja adalah salah satu bentuk atau bagian dari evaluasi karyawan. Tes ini mungkin lebih umum di perusahaan manufaktur atau bisnis di mana karyawan harus menyelesaikan pekerjaan tertentu sebagai bagian dari tugas mereka. Misalnya, seorang tukang reparasi elektronik mungkin menjalani tes kinerja untuk memastikan dia dapat memperbaiki barang dengan benar untuk sebuah perusahaan. Perusahaan mungkin memerlukan tes ini pada interval tertentu. Evaluasi setengah tahunan atau tahunan dapat mencakup tes, meskipun perusahaan dapat mengeluarkannya sesuai kebutuhan.
Evaluasi karyawan dan tes kinerja apa pun yang terkait dengannya harus mengikuti aturan khusus. Pemerintah lokal dan federal sering menempatkan aturan atau batasan khusus pada evaluasi karyawan. Alasan pembatasan ini adalah untuk mencegah diskriminasi atau tindakan tidak pantas lainnya oleh perusahaan. Misalnya, menciptakan stres yang tidak semestinya selama evaluasi atau menggunakan tes kinerja yang berbeda untuk karyawan yang berbeda seringkali ilegal. Kebijakan tertulis seringkali merupakan keharusan untuk melakukan tes ini.
Perusahaan biasanya merancang dan menerapkan evaluasi karyawan khusus untuk setiap klasifikasi karyawan. Tes akan melalui serangkaian tugas umum dan mungkin mengharuskan karyawan untuk menyelesaikannya dalam urutan atau batas waktu tertentu. Tes prestasi kerja ini memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk menilai kemampuan setiap karyawan. Karyawan akan sering mengetahui tes kinerja sehingga mereka dapat memahami persyaratan. Perubahan pada tes mungkin diperlukan untuk menilai secara akurat kemampuan baru yang perlu dikerjakan karyawan.
Aktivitas konfrontatif harus dihindari dalam tes kinerja. Pemilik atau manajer akan sering menyisihkan waktu untuk melakukan pengujian. Tujuannya adalah untuk memastikan setiap karyawan dapat melayani pelanggan perusahaan dengan baik. Tujuan lain dari tes ini adalah untuk meningkatkan keterampilan karyawan. Misalnya, perusahaan mungkin lebih sering menggunakan tes kinerja ketika item atau masalah baru muncul yang mengharuskan perusahaan untuk meningkatkan kemampuan setiap karyawan.
Penggunaan lain dari evaluasi karyawan adalah kemampuan perusahaan untuk belajar tentang operasi bisnis dari karyawannya. Karyawan mungkin menemukan skenario atau masalah baru yang tidak atau sedang tidak ditangani oleh perusahaan dengan konsumen. Selama tes kinerja pekerjaan, perusahaan dapat mempelajari berbagai tindakan yang dapat diambil perusahaan untuk meningkatkan operasi dan menciptakan nilai lebih bagi pemangku kepentingan. Singkatnya, evaluasi atau tes adalah jalan dua arah. Sementara karyawan menunjukkan kemampuan mereka untuk menyelesaikan tugas perusahaan, perusahaan dapat belajar tentang masalah di garis depan operasi mereka.