Glukosa adalah gula sederhana, juga dikenal sebagai monosakarida, yang beredar dalam aliran darah, menyediakan semua sel dalam tubuh dengan bahan bakar yang mereka butuhkan untuk fungsi-fungsi penting. Tes glukosa, kadang-kadang disebut tes glukosa, adalah proses menganalisis suatu zat untuk menentukan apakah mengandung glukosa, dan jika demikian dalam konsentrasi apa. Dalam pengobatan, tes ini paling sering digunakan untuk mengukur konsentrasi glukosa dalam tubuh untuk mendiagnosis dan mengelola masalah metabolisme, seperti diabetes. Sampel urin atau darah dapat digunakan untuk melakukan tes glukosa medis, tetapi serum yang berasal dari sampel darah memberikan hasil yang paling akurat. Ada beberapa cara berbeda untuk melakukan uji glukosa, tetapi dua jenis utama adalah uji kimia, yang relatif murah dan mudah dilakukan, dan uji enzimatik yang lebih baru, yang lebih akurat tetapi juga membutuhkan lebih banyak waktu dan sumber daya.
Dokter paling sering melakukan tes glukosa untuk mendiagnosis diabetes, hiperglikemia, atau kadar glukosa darah tinggi, dan hipoglikemia, atau kadar glukosa darah rendah. Satu tes umum yang dilakukan untuk tujuan ini disebut tes toleransi glukosa. Dalam tes ini, tes glukosa dilakukan untuk menganalisis seberapa cepat sejumlah glukosa dimetabolisme oleh tubuh. Tes gula darah puasa juga dapat digunakan untuk tujuan serupa. Ini menguji kadar glukosa dalam darah setelah 12 jam puasa dan biasanya dilakukan untuk menguji diabetes gestasional.
Pemantauan kadar glukosa pada orang yang didiagnosis dengan diabetes adalah penggunaan umum lainnya untuk tes glukosa. Seseorang dengan diabetes memiliki kadar glukosa yang lebih tinggi dari normal yang dapat menyebabkan penyakit serius dan kematian. Untuk membantu menjaga kadar glukosa darah normal, sampel darah kecil sering diambil dan uji glukosa digunakan untuk menentukan konsentrasi glukosa dalam darah. Sebuah meteran glukosa sering digunakan untuk melakukan tes ini. Tes glukosa juga dapat dilakukan untuk tujuan non-medis, misalnya untuk menganalisis kandungan gula ekstrak tumbuhan dan berbagai barang dalam industri makanan.
Metode kimia yang paling umum untuk melakukan uji glukosa adalah uji asam dinitrosalisilat (DNS), yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1955. Metode uji glukosa enzimatik yang lebih akurat telah dikembangkan dan lebih umum digunakan dalam pengobatan saat ini. Tes enzimatik menggunakan berbagai senyawa reaktif yang disebut reagen untuk menentukan kadar glukosa. Reagen yang umum digunakan adalah glukosa oksidase, zat yang biasanya diekstraksi dari spesies jamur tertentu.