Apa itu Terapi Sensori Integrasi?

Terapi integrasi sensorik adalah jenis terapi yang biasanya digunakan untuk mengobati disfungsi integrasi sensorik. Disfungsi integrasi sensorik, juga kadang-kadang disebut gangguan integrasi sensorik (SID), adalah kondisi neurologis di mana otak tidak dapat memproses input sensorik secara memadai dengan cara yang produktif. Disfungsi integrasi sensorik dapat menyebabkan berbagai masalah perilaku, perkembangan, dan pembelajaran pada anak-anak, bahkan pada anak-anak yang menikmati kecerdasan rata-rata atau di atas rata-rata. Terapi integrasi sensorik umumnya berusaha untuk memberikan masukan sensorik yang tepat, di luar apa yang anak temui dalam kehidupan sehari-hari biasa. Masukan tambahan ini secara bertahap dapat membantu otak anak belajar memproses masukan sensorik.

Bayi dan anak-anak biasanya dikelilingi oleh sejumlah besar input sensorik baru. Beberapa tahun pertama kehidupan anak normal umumnya dihabiskan untuk belajar memproses berbagai jenis rangsangan, termasuk pemandangan, suara, dan sentuhan. Ketika anak-anak belajar memproses input sensorik, mereka umumnya memperoleh pemahaman yang lebih jelas tentang bagaimana fungsi tubuh mereka dan bagaimana mereka dapat berinteraksi dengan dunia.

Anak-anak yang menderita disfungsi integrasi sensorik biasanya menderita masalah neurologis yang mencegah pemrosesan informasi yang memadai. Anak-anak ini mungkin terlalu sensitif, atau tidak cukup sensitif, terhadap masukan sensorik. Akibatnya, mereka sering menunjukkan keterlambatan perkembangan kontrol motorik, ucapan, dan perilaku yang sesuai. Mereka mungkin canggung, impulsif, hiperaktif, atau kurang aktif, atau mudah terganggu. Mereka sering memiliki masalah sosial dan akademik.

Terapi integrasi sensorik adalah jenis terapi fisik yang dirancang untuk membantu anak-anak dengan disfungsi integrasi sensorik belajar memproses input sensorik. Sebagian besar anak dengan disfungsi integrasi sensorik memiliki masalah dalam memproses jenis input sensorik tertentu. Program terapi integrasi sensorik biasanya disesuaikan dengan kebutuhan individu anak. Program terapi yang khas berusaha menawarkan masukan sensorik tambahan di area-area yang menghadirkan kesulitan paling besar bagi anak. Program terapi dapat sangat bervariasi, tergantung pada keterbatasan unik dari otak masing-masing anak.

Terapi okupasi umumnya merupakan bagian penting dari terapi integrasi sensorik. Anak-anak dengan SID dapat mengambil manfaat dari latihan fisik khusus untuk membantu meningkatkan keterampilan motorik, atau dari terapi musik untuk membantu meningkatkan keterampilan mendengarkan. Berbagai macam terapi sentuhan dapat dilakukan. Seorang anak yang hipersensitif terhadap sensasi sentuhan mungkin perlu dirangsang dengan menyikat kulit dengan lembut, misalnya. Perban ketat dan pijatan tekanan dalam dapat membantu anak-anak yang kurang peka terhadap sensasi sentuhan.

Jenis terapi ini secara bertahap dapat membantu anak-anak dengan SID belajar mengintegrasikan input sensorik dan berinteraksi lebih normal dengan dunia. Sementara pemulihan penuh tidak dianggap mungkin, kebanyakan anak yang menjalani terapi integrasi sensorik menunjukkan perbaikan yang nyata pada gejala SID.