Orang-orang telah membuat telur yang dilukis dengan tangan selama berabad-abad. Saat ini, kerajinan tersebut berkisar dari lukisan sederhana anak-anak tentang telur rebus hingga seniman yang menciptakan lukisan dan desain yang sangat detail pada bentuk berbentuk telur. Bentuk-bentuk ini bisa berupa telur burung asli atau kayu yang diukir menjadi bentuk telur. Di seluruh dunia, kolektor membeli dan memperdagangkan karya seni telur yang dilukis dengan tangan ini.
Banyak perajin telur yang dilukis dengan tangan memulai dengan telur ayam karena harganya murah dan tersedia. Seniman, terutama yang mengukir dan melukis telur, lebih suka bekerja dengan telur yang sedikit lebih besar dan cangkang yang lebih tebal. Semua jenis telur dapat dicat, tetapi yang lebih umum digunakan berasal dari angsa, emu, dan burung unta. Beberapa pelukis lebih suka bekerja dengan kayu daripada kulit telur yang halus. Telur kayu sering diukir dari maple karena memiliki lapisan halus yang sangat mudah untuk dicat.
Telur burung harus disiapkan dengan benar sebelum siap dicat. Sebuah lubang kecil dibor atau diukir di setiap ujung kulit telur mentah. Sebuah jarum dimasukkan ke dalam salah satu lubang untuk menusuk kuning telur. Pelukis kemudian meniupkan udara ke dalam lubang di salah satu ujung telur, mendorong telur mentah keluar dari lubang yang berlawanan. Bagian dalam telur dibilas dengan sedikit air, dan telur didiamkan hingga kering.
Telur yang diukir dari maple jarang membutuhkan perawatan persiapan sebelum dicat. Beberapa telur burung memiliki permukaan licin yang membuat cat sulit menempel. Lapisan primer diterapkan, jika perlu, ke telur burung untuk membantu cat menempel. Pelukis menggunakan tempat telur khusus yang mampu menahan telur yang dilubangi pada posisinya saat dicat.
Sebuah toko yang mengkhususkan diri dalam persediaan untuk telur lukisan tangan disebut “eggery.” Cat akrilik dan cat minyak dapat digunakan untuk telur yang dilukis dengan tangan. Cat harus membawa pigmen yang cukup untuk mewarnai telur tanpa meninggalkan sapuan kuas yang mencolok. Beberapa seniman telur yang dilukis dengan tangan mengukir atau mengukir kulit telur selain mengecatnya. Telur dengan cangkang yang lebih tebal, seperti telur emu dan burung unta, lebih disukai untuk diukir.
Telur yang sudah jadi dan dilukis dengan tangan biasanya disegel dengan pernis bening dan diletakkan di atas stan pajangan. Telur terkadang direkatkan ke dudukan pajangan untuk mencegah pecahnya cangkang halus yang tidak disengaja. International Egg Art Guild adalah organisasi bagi para seniman yang menggunakan telur sebagai kanvas untuk karya seni mereka.