Telur burung merupakan langkah penting dalam proses reproduksi burung. Alih-alih mengembangkan sel telur yang dibuahi secara internal seperti yang dilakukan mamalia, burung bertelur yang terdiri dari sel telur yang dilindungi oleh kulit luar yang keras. Jika sel telur telah dibuahi, ia akan berkembang menjadi embrio yang pada akhirnya akan berubah menjadi anak ayam yang akan menetas dari telur setelah matang sepenuhnya. Selain penting bagi burung, telur burung juga dipandang sebagai sumber makanan yang bermanfaat bagi banyak hewan, terutama manusia.
Ada tiga bagian utama telur burung: kuning telur, putihnya, dan cangkangnya. Kuning telur atau vitellus menyediakan sumber nutrisi bagi anak ayam saat ia berkembang. Putih atau albumen mengelilingi kuning telur, menyusut dari waktu ke waktu untuk memberi ruang bagi anak ayam untuk tumbuh, sementara cangkang melindungi embrio yang sedang berkembang sampai siap untuk menetas.
Secara alami, burung tidak menyimpan telur yang siap untuk masuk ke dalam tubuh mereka, karena ini agak tidak nyaman dan tidak praktis. Sebaliknya, burung secara berkala menyimpan lapisan kalsium dan bahan lain di sekitar sel telur mereka, membentuk telur yang didorong keluar saat burung siap bertelur. Saat diletakkan, telur bisa berbentuk oval hingga bulat, dan mereka sangat bervariasi dalam ukuran dan warna.
Sebagai aturan umum, semakin kecil burung, semakin kecil telurnya, karena telur perlu didorong keluar dari tubuh, jadi ada batasan ukuran tertentu yang terlibat. Warna telur dapat mencakup coklat, biru, hijau, dan putih, dengan beberapa burung menghasilkan telur berbintik-bintik atau berbintik-bintik. Telur burung bintik kadang dikoleksi oleh seniman dan pecinta alam karena menarik secara visual.
Dalam kasus telur yang dibuahi, inkubasi biasanya diperlukan agar embrio dapat berkembang. Inkubasi dilakukan oleh induk burung, yang duduk di atas telur untuk menghangatkannya saat berkembang. Dimungkinkan juga untuk menggunakan inkubator buatan untuk menetaskan telur, praktik umum dalam produksi ternak. Telur yang tidak dibuahi akan gagal berkembang dan pada akhirnya akan membusuk.
Setiap bagian dari telur dapat dimakan, meskipun manusia cenderung menghindari kulit telur. Telur kaya akan protein dan nutrisi lainnya, karena kuning telur yang kaya dirancang untuk memberi nutrisi pada bayi burung saat mereka berkembang. Telur dapat disiapkan dan digunakan dalam berbagai cara, dengan telur ayam, bebek, dan angsa yang paling sering dikonsumsi oleh manusia.
Selain sebagai sumber makanan, telur burung juga bisa dimanfaatkan oleh para seniman. Beberapa seniman suka meniup telur, dengan hati-hati melubangi cangkangnya dan memaksa isi telur keluar. Cangkang telur berongga dapat dicat, diukir, atau dihias untuk menciptakan karya seni yang halus.