Tali pusar, juga dikenal sebagai funis, adalah tabung yang ditemukan pada mamalia berplasenta yang menghubungkan hewan yang belum lahir dengan plasentanya. Plasenta bertindak sebagai penghalang di dalam rahim yang menghentikan masuknya banyak zat berbahaya, serta penyimpan energi dan transfer darah untuk embrio atau janin yang sedang berkembang.
Tali pusat mengalirkan darah antara janin dan plasenta. Darah ini sangat diisi dengan oksigen untuk menjaga janin tetap hidup dan sehat tanpa sumber udara langsung. Setelah lahir, tali pusat terputus dan terlepas atau terlepas, meninggalkan bekas luka kecil — dikenal sebagai umbilikus, lebih dikenal sebagai pusar atau pusar.
Tali pusar telah menjadi sangat penting dalam beberapa tahun terakhir, karena telah ditemukan bahwa mereka adalah sumber yang kaya dari sel punca. Banyak kelompok yang mendukung penelitian sel punca telah menunjuk ini sebagai sumber sel punca siap pakai yang tidak memerlukan janin yang diaborsi. Orang tua sering beralih ke pembekuan sel induk darah tali pusat anak mereka, jika mereka membutuhkannya di kemudian hari.
Kata umbilical berasal dari bahasa Latin tengah umbilicalis, yang berarti “dari pusar”, dan pertama kali tercatat digunakan pada pertengahan abad ke-18. Dalam arti metaforis, tali pusat digunakan untuk menunjukkan hubungan yang kuat antara seorang ibu dan anak-anaknya — jadi “memotong tali pusat” menjadi ungkapan untuk menjadi lebih mandiri di dunia.
Sejumlah penelitian telah mengaitkan panjang tali pusat dengan risiko tinggi malformasi janin dan lahir mati. Sementara studi-studi ini masih belum meyakinkan, kumpulan bukti tampaknya berkembang dan menunjukkan korelasi yang kuat. Saat lahir, panjang tali pusat manusia berkisar antara 15-23 inci (40-60 cm), meskipun variasinya bisa lebih ekstrem dalam kasus yang jarang terjadi.
Tali pusar yang prolaps (tidak pada tempatnya) dapat menyebabkan sejumlah masalah bagi janin yang belum lahir. Paling sering, janin dapat tercekik oleh tali pusat dan mati di dalam rahim, atau tali pusat dapat menjadi kusut atau terpelintir sedemikian rupa sehingga aliran darah sangat terbatas — mengakibatkan kerusakan otak berat atau kematian. Dalam kasus tali pusar yang prolaps, operasi caesar seringkali merupakan satu-satunya pilihan realistis untuk menyelamatkan nyawa janin.