Apa itu Tag RFID UHF?

UHF RFID adalah akronim seteguk. UHF adalah singkatan dari ultrahigh frequency, sedangkan RFID adalah singkatan dari identifikasi frekuensi radio. Dalam beberapa kasus, teknologi ini menggantikan barcode sebagai metode pengelolaan inventaris gudang dan rantai pasokan. Tag RFID ditempatkan pada setiap objek dan frekuensi radio UHF membaca data yang disimpan. Sebuah tag RFID UHF memungkinkan stok untuk dikelola dan dilacak tanpa seorang karyawan secara manual memindai setiap item.

UHF adalah pita radio besar yang berkisar dari 300 MHz hingga 3 GHz. Telepon seluler, pager, dan komunikasi satelit menggunakan pita ini, karena dapat dipecah menjadi banyak sub-pita. Jarak yang dapat ditransmisikan oleh tag tergantung pada sub-band UHF yang digunakan, dengan frekuensi yang lebih rendah memiliki rentang yang lebih pendek. Tag RFID UHF dapat menggunakan sub-band yang menyediakan jangkauan sekecil 6 kaki (1.8 meter).

UHF RFID membutuhkan tiga komponen: transponder, antena, dan transceiver. Transponder, atau tag, berisi data dan dilampirkan ke item. Antena mentransmisikan sinyal radio UHF ke transponder, memberi daya dan mengaktifkannya. Transponder yang diaktifkan kemudian mengirimkan data yang tersimpan pada tag kembali ke transceiver. Data seperti siapa yang memiliki suatu barang, di mana barang tersebut selama pengiriman dan lokasi suatu barang di gudang semuanya dapat dibaca dari tag RFID.

Tag RFID UHF memiliki banyak manfaat dibandingkan kode batang yang lebih umum. Tag dapat menyimpan lebih banyak data dan, tidak seperti kode batang, data dapat ditambahkan, diperbarui, atau diubah. Sementara item dengan kode batang perlu diorientasikan sehingga kode batang menghadap ke luar, tag RFID tidak harus terlihat. Barcode yang dicetak juga rentan terhadap keausan atau pelapukan selama pengiriman. Tag RFID UHF dapat ditempatkan di dalam kemasan untuk perlindungan.

Ada dua jenis tag UHF RFID, aktif dan pasif. RFID aktif memiliki baterai, memungkinkan mereka untuk bertenaga sendiri dan menyimpan sejumlah besar data. Pemerintah menggunakan tag aktif ini untuk mengaudit pengiriman karena tidak dapat dihapus. RFID pasif adalah yang paling banyak digunakan dan tag tipikal dapat menyimpan antara 8 kilobyte (kB) dan 32 kB data. Tag pasif dapat dihapus, memungkinkan data ditulis ulang dan tag digunakan kembali.

Salah satu kelemahannya adalah tag UHF RFID bergantung pada gelombang radio, dan beberapa material dapat menyebabkan interferensi radio. Pabrik dengan kerangka baja, produk logam, atau cairan mungkin menjadi tantangan bagi RFID. Barcode mungkin merupakan opsi yang lebih andal untuk mengelola jenis produk ini dalam rantai pasokan.
Keamanan dan privasi juga dapat menjadi masalah dengan tag UHF RFID. Informasi pada tag umumnya tidak dienkripsi dan gelombang radio mudah diterima. Peretas dapat mengumpulkan informasi dari tag hanya dengan berdiri di dekat dok pemuatan. Informasi pribadi seperti nama pelanggan atau harga khusus dapat diambil dan dimanfaatkan.