Apa itu Swashplate?

Swashplate atau pelat swash adalah komponen yang dapat digunakan untuk mengubah gerak melingkar menjadi gerak bolak-balik, dan sebaliknya. Swashplate dapat digunakan dalam berbagai pengaturan, dengan salah satu aplikasi yang paling terkenal adalah swashplate helikopter, yang digunakan oleh pilot untuk menyesuaikan bilah helikopter untuk mencapai daya angkat dan mengontrol posisi helikopter. Pompa dan penggiling mekanis tertentu juga dapat menggunakan pelat swash.

Mekanisme swashplate dasar mencakup cakram yang dipasang pada poros, sehingga cakram berputar dengan poros. Ketika piringan lurus, sepertinya tidak ada yang terjadi, tetapi ketika miring, putaran poros menyebabkan piringan tampak berosilasi saat bergerak. Pelat sekunder yang dipasang pada posisi diam di bawah pelat pertama akan mengubah sudut saat pelat berputar miring bergerak di atasnya, mengubah gerakan melingkar poros menjadi gerakan bolak-balik pada poros yang dipasang pada pelat stasioner.

Trik teknik dasar ini dapat digunakan dalam berbagai pengaturan, dalam mekanisme yang ukurannya bervariasi dari komponen kecil di mobil mainan hingga mesin besar di pabrik. Besar atau kecil, swashplate akan bekerja dengan cara yang sama, dan ketika dikalibrasi dengan benar, dapat menghasilkan konversi yang mulus dan sangat efisien dari berbagai jenis gerakan.

Salah satu contoh cara swashplate dapat dipindahkan adalah di dalam mobil, di mana piston bergerak ke atas dan ke bawah saat ditembakkan oleh mesin. Gerakan timbal balik dari piston dapat diubah menjadi gerakan melingkar yang akan memutar as dengan menggunakan swashplate. Dalam hal ini, piston yang menembak akan mendorong pelat stasioner, menyebabkannya menekan pelat tetap dan memutar poros. Untuk memperlambat atau mempercepat jumlah putaran, interval pembakaran piston dapat diubah.

Dalam helikopter, mekanisme swashplate digunakan untuk memungkinkan pilot menyesuaikan salah satu bilah pada satu waktu, atau semua bilah, untuk membuat sudut yang berbeda. Sudut-sudut ini digunakan untuk menghasilkan gaya angkat saat pesawat berputar, dan untuk mengubah posisi pesawat setelah mengudara. Kontrol blade dapat berupa siklus atau kolektif. Dalam kontrol sudu siklik, sudu tunggal disesuaikan dengan penggunaan cincin luar tetap. Kontrol bilah kolektif menggerakkan cincin luar tetap dan cincin bagian dalam yang berputar untuk menyesuaikan semua bilah sekaligus.