Apa itu Studi Genre?

Studi genre biasanya mengacu pada proses di mana seseorang mendekati studi sastra, film, atau media penceritaan lain melalui kategorisasi jenis cerita. Ini berarti bahwa cerita sering dikategorikan menurut sejumlah genre yang ditetapkan untuk membuat perbandingan dan pembedaan antara cerita-cerita ini lebih mudah atau lebih tepat. Metode lain masih dapat digunakan untuk menganalisis berbagai aspek cerita, seperti pertimbangan penokohan dan struktur cerita. Studi genre hanya memberikan konteks yang lebih besar di mana pertimbangan lain ini dapat digunakan, memungkinkan seseorang untuk lebih mudah membuat metode “singkatan” untuk mengenali tema dan ide tertentu yang umum di antara jenis cerita tertentu.

Pendekatan dasar untuk studi genre biasanya dimulai dengan pertimbangan berbagai jenis cerita, untuk menemukan tema dan ide umum dalam cerita yang memungkinkan mereka untuk dikategorikan seefektif mungkin. Kategori ini disebut sebagai “genre” dan biasanya menunjukkan bahwa cerita dalam genre tertentu memiliki tema, gambar, dan detail lain yang sama. Ada banyak jenis genre yang digunakan dalam studi genre, seperti fiksi, nonfiksi, fiksi ilmiah, fantasi, horor, dan barat. Dalam genre dasar ini juga terdapat subgenre, seperti fiksi ilmiah futuristik, fiksi ilmiah sejarah, dan fiksi ilmiah cyberpunk.

Setelah genre-genre ini ditetapkan untuk digunakan dalam studi genre, maka konsep-konsep studi sastra lainnya dapat digunakan. Dalam genre tertentu, jenis karakter tertentu mungkin umum dan penokohan mungkin lebih mudah untuk sebuah cerita setelah genre ditetapkan. Dalam fiksi ilmiah, misalnya, tipe karakter umum dapat mencakup prajurit luar angkasa, pilot “pejuang bintang”, dan peretas komputer. Dengan menggunakan konsep dalam studi genre, seseorang dapat mengidentifikasi bahwa sebuah cerita termasuk dalam genre tertentu, dan kemudian menggunakan informasi itu untuk lebih mudah mengurutkan karakter dalam sebuah cerita ke dalam arketipe berbeda yang umum untuk genre tersebut.

Pemahaman keseluruhan studi genre dapat sangat meningkatkan pengalaman pembaca atau pemirsa untuk cerita tertentu, juga, karena memberikan penonton dengan latar belakang yang lebih kuat untuk cerita itu sendiri. Sering kali, pendongeng dapat menggunakan arketipe, tema, atau konvensi genre yang umum untuk memfasilitasi keseluruhan proses penceritaan. Seseorang yang akrab dengan studi genre, misalnya, mungkin memahami bahwa dalam penceritaan fantasi, konvensi penyihir tua atau pesulap cukup umum. Ini kemudian dapat memungkinkan orang tersebut untuk memiliki pemahaman yang lebih baik tentang sebuah cerita di mana konvensi ini digunakan dengan cara yang tidak biasa, seperti menjadikan penyihir itu lebih muda daripada tua, atau di mana konvensi tersebut diperkuat sebagai bentuk steno mendongeng.