Sistem manajemen armada Global Positioning System (GPS) adalah jaringan yang memungkinkan kendaraan dalam armada dilacak melalui satelit dan dengan hasil yang tersedia untuk supervisor perusahaan secara real time. Setiap kendaraan memiliki perangkat, kadang-kadang disebut sebagai “kotak hitam”, yang menerima sinyal dari satelit GPS untuk menentukan lokasi; kemudian mentransmisikan data secara nirkabel melalui Internet, yang dapat dilihat oleh staf manajemen armada. Selain data lokasi, sebagian besar jenis varian sistem manajemen armada GPS mampu melacak berbagai informasi kendaraan lain termasuk kecepatan, konsumsi bahan bakar, dan pemalasan mesin. Informasi ini dapat memungkinkan manajer armada untuk memaksimalkan penggunaan setiap kendaraan.
Tujuan utama dari sistem manajemen armada GPS adalah untuk membantu pemilik atau manajer armada melacak di mana kendaraan mereka dan apa yang mereka lakukan. Dapat digunakan di semua jenis kendaraan; contohnya termasuk transportasi umum seperti bus, layanan pengiriman, atau taksi. Sistem manajemen armada GPS juga sangat berguna dalam pengoperasian layanan darurat, seperti polisi, pemadam kebakaran, atau ambulans, untuk memungkinkan petugas operator menentukan kendaraan mana yang paling dekat dengan lokasi kejadian dan dapat merespons paling cepat.
Setiap kendaraan yang dilacak dengan sistem manajemen armada GPS memiliki perangkat yang ditempatkan di dalamnya yang mampu bertindak sebagai penerima dan pemancar. Perangkat menerima data dari satelit GPS untuk menentukan lokasi kendaraan. Bertindak sebagai modem nirkabel, perangkat juga mentransmisikan data ini bersama dengan informasi tambahan di jaringan seluler. Informasi tersebut kemudian diproses di lokasi pusat dan diposting di Internet untuk akses. Proses ini terjadi dalam hitungan detik sehingga data tersedia untuk manajer armada secara “real time”.
Seiring dengan lokasi kendaraan, sistem manajemen armada GPS juga biasanya dapat memantau dan mengirimkan informasi lain termasuk kecepatan perjalanan kendaraan, konsumsi bahan bakar, jumlah waktu yang dihabiskan untuk idle atau dimatikan, dan saat mesin dihidupkan. Data ini dapat dianalisis oleh manajer armada untuk mengevaluasi penggunaan setiap kendaraan dan memastikan bahwa masing-masing dioperasikan dengan benar dan menghasilkan pendapatan maksimum. Itu juga dapat melacak karyawan saat mereka bekerja dan mencegah pengoperasian kendaraan armada yang tidak sah. Beberapa sistem juga dapat melacak informasi mekanis tentang kinerja kendaraan; ini dapat menentukan kapan pemeliharaan dan perbaikan harus dijadwalkan, sehingga mengurangi waktu henti kendaraan.