Sel progenitor saraf adalah sel khusus dengan kemampuan untuk berkembang menjadi neuron dalam proses yang dikenal sebagai neurogenesis. Mereka mirip dengan sel punca, tetapi memiliki fungsi yang lebih spesifik. Sel-sel khusus ini dapat diidentifikasi dalam studi pencitraan medis otak dan sistem saraf dan merupakan topik yang menarik bagi para peneliti yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang perkembangan otak dan pemulihan dari cedera otak. Ini juga penting untuk mempelajari kelainan sistem saraf bawaan, beberapa di antaranya terkait dengan masalah sel progenitor saraf.
Diferensiasi antara sel progenitor saraf dan sel punca adalah topik yang kompleks. Tubuh mengandung sejumlah sel induk yang mampu berkembang menjadi berbagai jenis sel yang berbeda. Saat mereka dewasa, kemampuan mereka untuk berdiferensiasi dengan berubah menjadi berbagai jenis sel menyempit. Sel progenitor saraf dapat dianggap sebagai jenis sel induk khusus, yang mampu menjadi dewasa menjadi berbagai jaringan saraf, atau jenis sel yang berbeda, tetapi terkait, tergantung pada teks dan penelitinya.
Tidak seperti sel punca, sel progenitor saraf tidak memiliki kapasitas reproduksi yang tidak terbatas. Mereka cenderung muncul pada awal perkembangan janin, meletakkan dasar bagi otak dan sistem saraf pusat. Kesalahan dalam perkembangan janin yang disebabkan oleh masalah lingkungan atau kelainan bawaan dapat menyebabkan kelainan pada sel saraf progenitor. Sel-sel mungkin tidak sepenuhnya berkembang, atau sistem saraf mungkin tidak lengkap atau rusak.
Penelitian menunjukkan bahwa beberapa sel progenitor saraf berhasil melewati masa dewasa dan dapat terus berdiferensiasi menjadi sel otak baru. Ini adalah realisasi penting untuk penelitian neurologis, karena menunjukkan beberapa kapasitas untuk pulih dari jenis cedera otak tertentu. Sel-sel ini juga dapat menimbulkan masalah di otak, karena mereka mampu membelah secara tidak terkendali dan mengembangkan pertumbuhan kanker. Dengan ruang terbatas untuk berkembang dan jaringan di sekitarnya yang sangat sensitif di otak, pertumbuhan seperti itu dapat dengan cepat menjadi masalah medis yang serius.
Para peneliti mengkulturkan garis sel progenitor saraf di lingkungan laboratorium. Mereka juga mempelajari perkembangan sel-sel tersebut pada berbagai hewan untuk mempelajari lebih lanjut tentang otak manusia dan pematangan sistem saraf. Kemampuan untuk menumbuhkan sel dalam kultur memberikan peluang penelitian yang penting, karena memungkinkan para ilmuwan untuk mengeksplorasi apa yang terjadi dalam kondisi yang berbeda, dan bagaimana sel menjadi jahat dan berubah menjadi tumor kanker. Orang-orang yang tertarik dengan pekerjaan semacam ini biasanya membutuhkan gelar lanjutan dalam topik-topik seperti biologi molekuler dan sel.