Ikan kod asin adalah ikan kod yang telah dikeringkan dan diasinkan untuk mengawetkannya, menghasilkan hidangan yang lentur dan kompak yang dapat disimpan selama berbulan-bulan dalam kondisi yang tepat. Ini telah menjadi bagian integral dari masakan banyak negara, berkat penggunaannya yang umum sebagai makanan pokok di kapal dan di koloni, dan banyak hidangan tradisional populer dari Italia hingga Brasil dibuat dengan ikan cod asin. Meskipun teknik pengawetan yang lengkap seperti itu tidak lagi diperlukan, beberapa negara termasuk Norwegia dan Kanada terus memproduksi ikan cod asin karena orang-orang telah merasakannya. Rasanya sangat berbeda dari ikan segar, seperti teksturnya, dan muncul dalam sup, semur, tapenades, dan hidangan lainnya, bersama dengan bahan-bahan seperti rempah segar, sayuran hijau, kentang, dan lain-lain.
Orang-orang telah mengeringkan dan mengasinkan daging dan ikan untuk mengawetkannya selama ribuan tahun, dan ikan cod asin telah dibuat setidaknya sejak tahun 1500-an, ketika penjelajah Eropa mengenal perikanan cod yang luas di Grand Banks di Atlantik Utara. Ikan itu bisa dibelah dan dibersihkan di atas kapal, dan dibawa ke darat untuk dikeringkan dan diasinkan untuk mengawetkannya sehingga bisa dijual di Eropa. Cod juga bisa dikeringkan, dalam hal ini dikenal sebagai stockfish.
Untuk menggunakan cod asin, orang harus merendam ikan kering dalam beberapa perubahan air untuk mengeluarkan garam. Setelah direndam, ikan asin dapat digunakan untuk menambahkan tekstur kenyal yang berbeda dan rasa ringan pada makanan. Hidangan ikan cod asin sangat populer di Eropa Utara, banyak negara Mediterania, Karibia, dan sebagian Amerika Selatan, yang mencerminkan kekuatan industri ikan cod yang dulu sangat kuat. Di Eropa, ikan kod dijual kepada orang miskin, yang mungkin tidak mampu membeli protein dalam bentuk lain, dan ditebar di kapal serta digunakan sebagai makanan pokok bagi budak di perkebunan kolonial.
Makanan ini juga dikenal dengan nama bacalao, baccala, atau klippfisk dalam berbagai dialek daerah. Pada satu titik, ikan asin datang dalam berbagai tingkatan, dari ikan berkualitas sangat tinggi hingga ikan yang tidak terbelah dan diawetkan yang terkadang menjadi buruk. Kebanyakan ikan asin modern memiliki kualitas rata-rata hingga tinggi, dan ketika memilih fillet, orang harus menghindari ikan yang sangat berubah warna, berlendir, atau berkayu, karena tidak akan enak.
Karena stok ikan cod di Atlantik telah sangat menipis, banyak perusahaan mengeringkan dan mengasinkan ikan putih lainnya menggunakan teknik tradisional yang digunakan untuk ikan cod asin, dan mereka mungkin memberi label produk ini “cod asin.” Ada beberapa perbedaan rasa antara cod asin asli dan tiruan, tetapi banyak orang sangat puas dengan ikan bandeng, bandeng, Hering. Alternatif untuk ikan cod sejati juga merupakan pilihan ekologis yang lebih baik, karena mereka akan memungkinkan perikanan cod pulih.