Roti prata adalah panekuk goreng tradisional dari India Selatan, di mana lebih dikenal sebagai prata. Ini juga merupakan makanan pokok di negara-negara Asia Timur seperti Singapura dan Malaysia di mana ia diperkenalkan oleh imigran India. Roti prata terutama dimakan untuk sarapan, meskipun juga merupakan bagian umum dari makan siang dan makan malam. Hidangan ini disajikan dengan beragam pelengkap dan bumbu, termasuk kuah kari, telur, dan gula. Bisa juga disajikan dengan lauk kari ayam atau ikan.
Pembuat prata yang terampil terkenal karena kemampuan teatrikal mereka untuk membuat hidangan. Banyak yang akan mengadakan pertunjukan untuk pelanggan mereka saat mereka menyiapkan adonan untuk digoreng. Mereka mulai dengan bola adonan, yang, dengan serangkaian jentikan, lemparan, dan manipulasi, diubah menjadi lembaran tipis. Adonan kemudian dilipat menjadi persegi dan digoreng hingga berwarna cokelat keemasan di atas wajan panas. Roti prata yang sudah jadi dapat disajikan datar atau digulung menjadi kerucut.
Pelanggan biasanya memesan roti prata dengan spesifikasi mereka sendiri. Variasi tergantung pada wilayah. Mereka dapat meminta untuk membuatnya polos, diisi dengan bawang, atau dengan telur yang dimasak di dalam atau digoreng di atas panekuk. Itu juga dapat diberi topping dengan beragam pelengkap, termasuk keju, sarden, dan es krim. Variasi lainnya bisa termasuk jamur, potongan pisang, kacang merah, dan cokelat. Roti prata juga bisa disajikan hanya dengan taburan gula atau kuah kari.
Persiapan roti prata di rumah adalah proses yang cukup mudah, meskipun dibutuhkan beberapa keterampilan untuk memanipulasi adonan dengan benar. Tepung dan garam diayak bersama dan dicampur dengan ghee cair untuk membuat campuran yang rapuh. Kemudian susu dicampur ke dalam adonan. Adonan yang sudah jadi diremas selama beberapa menit sebelum dipotong-potong yang kemudian digulung menjadi bola-bola individu. Bola adonan diratakan dan diolesi dengan ghee.
Selanjutnya, adonan bola ditutup dengan kain basah dan didiamkan selama beberapa jam. Setelah adonan siap, bola digulung menjadi lingkaran datar. Ini digoreng dalam wajan berminyak sampai kecoklatan dan bengkak. Munculnya lepuh pada panekuk merupakan tanda pasti bahwa prata siap dikeluarkan dari wajan. Sebelum makan, roti prata harus dikeringkan di atas tisu.