Risiko aktif adalah jumlah volatilitas yang terkait dengan portofolio atau dana tertentu karena investasi berusaha melampaui jumlah pengembalian yang diidentifikasi sebagai tolok ukur untuk aset itu. Idenya adalah bahwa untuk mencapai tujuan ini, manajer dana atau portofolio harus secara sukarela mengambil risiko di atas dan di luar risiko yang diperlukan untuk menyamai tolok ukur. Ketika mempertimbangkan semua jenis kegiatan investasi sebagai sarana untuk mengalahkan pengembalian patokan, manajer juga harus mempertimbangkan jumlah risiko aktif yang dia asumsikan atas nama portofolio atau dana.
Konsep risiko aktif terkait erat dengan investasi aktif. Pendekatan investasi ini hanyalah proses mengelola aset yang dimiliki dalam portofolio dan mengambil langkah agresif dan tepat waktu untuk meningkatkan nilai portofolio itu. Investasi aktif berbeda dari investasi pasif, karena pendekatan pasif menuntut perolehan investasi yang diantisipasi untuk secara konsisten menghasilkan jumlah pengembalian yang layak, sehingga kebutuhan untuk mengelola aset-aset tersebut tidak diperlukan.
Karena tujuan dari investasi aktif adalah untuk mengelola aset secara agresif dan meningkatkan nilai sekuritas yang disimpan dalam portofolio atau dana, proses tersebut mengharuskan manajer untuk bersedia menerima risiko tambahan. Untuk mencapai tujuan ini, manajer harus melihat secara dekat tradeoff risiko-pengembalian, menentukan apakah tingkat risiko yang terlibat dalam akuisisi aset yang diberikan sebanding dengan jumlah pengembalian yang pada akhirnya dihasilkan oleh aset itu. Jika manajer menentukan bahwa sekuritas tertentu membawa risiko tingkat tinggi dengan potensi pengembalian yang biasa-biasa saja, dia kemungkinan besar akan menghindari investasi tersebut. Pada saat yang sama, jika suatu opsi memang membawa tingkat risiko yang lebih tinggi tetapi juga memiliki potensi untuk menghasilkan pengembalian yang signifikan, manajer dapat mempertimbangkan tingkat risiko aktif dengan alasan, dan mengambil langkah-langkah untuk memperoleh opsi itu.
Mengidentifikasi risiko aktif yang terkait dengan investasi apa pun memerlukan pengaturan apa yang dianggap investor sebagai tolok ukur kinerja aset itu. Proses tersebut juga membutuhkan pengambilan keputusan yang tidak harus didasarkan pada proyeksi pergerakan pasar secara umum. Seringkali, risiko aktif muncul ketika seorang manajer memiliki alasan untuk percaya bahwa aset tertentu akan mengungguli aset serupa di pasar karena beberapa jenis peristiwa tidak biasa yang akan terjadi dalam jangka pendek. Dengan mengatur waktu pembelian aset-aset tersebut sehingga aset-aset tersebut berada di tangan tepat sebelum peristiwa yang diantisipasi, manajer dapat menghasilkan jumlah pengembalian yang lebih besar selama peristiwa tersebut terus berdampak pada nilai aset tersebut. Manajer selanjutnya meningkatkan pengembalian dengan menentukan secara akurat kapan harus menjual aset tersebut dan menghindari kerugian yang mungkin terjadi ketika harga mulai menetap ke dalam pola yang lebih sesuai dengan tren pasar saat ini.