Apa itu Regenerasi Sperma?

Regenerasi sperma adalah pembaruan pasokan sperma dengan spermatozoa segar yang siap untuk pembuahan. Pria terus-menerus menghasilkan gamet mereka sepanjang hidup mereka, tidak seperti wanita, yang dilahirkan dengan persediaan telur dan tidak tumbuh lebih banyak saat mereka dewasa. Diperlukan waktu sekitar 72 hari bagi sel sperma untuk berkembang dan matang sepenuhnya, meskipun beberapa penelitian menunjukkan bahwa prosesnya mungkin lebih pendek pada beberapa pria. Pada pasangan dengan masalah kesuburan, dokter mungkin mengevaluasi sperma untuk menentukan apakah masalahnya terletak pada beberapa tahap siklus hidup sperma.

Ketika pria ejakulasi, mereka melepaskan sperma dan senyawa lain, beberapa di antaranya dirancang untuk memfasilitasi pembuahan. Pasokan sel sperma baru yang siap untuk pembuahan bergerak masuk menggantikan sel-sel ejakulasi untuk terus memperbaharui kesuburan pria. Regenerasi sperma dimulai di testis, di mana sel sperma berkembang, dan transisi ke tabung di belakang testis yang disebut epididimis, di mana sel memperoleh motilitas, kemampuan untuk bergerak sendiri. Sel-sel motil berjalan menyusuri saluran yang disebut vas deferens untuk menunggu ejakulasi.

Studi tentang regenerasi sperma menggambarkan pentingnya berhati-hati terhadap paparan racun lingkungan saat mencoba untuk hamil. Apa pun yang terpapar pada pria dalam waktu kira-kira dua bulan sebelum mencoba menghamili pasangan dapat memengaruhi kualitas spermanya. Ini dapat mencakup obat-obatan, alkohol, rokok, dan bahan kimia yang mungkin terpapar pada pria di tempat kerja atau melalui hobi. Ini dapat memperlambat laju perkembangan sperma atau meningkatkan kemungkinan kelainan kromosom yang dapat menyebabkan masalah dengan kehamilan.

Dokter dan peneliti kesuburan mempelajari regenerasi sperma untuk mempelajari lebih lanjut tentang seberapa cepat pasokan sperma pria diperbarui. Mereka juga melihat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas sperma. Ejakulasi yang sering, misalnya, dapat melampaui kemampuan memproduksi sperma baru, dan dapat mengakibatkan penurunan kesuburan hingga regenerasi sperma menyusul. Seorang spesialis kesuburan mungkin memiliki saran khusus untuk pasien tentang topik-topik seperti diet dan aktivitas seksual untuk meningkatkan peluang kehamilan yang sukses.

Seiring bertambahnya usia pria, proses regenerasi sperma dapat melambat dan mungkin lebih rentan terhadap kesalahan. Pria yang lebih tua dapat menghasilkan sperma dengan lebih banyak kelainan kromosom. Mereka dapat mengalami kesulitan mencapai kehamilan yang sukses, meskipun masih mungkin. Perubahan kualitas sperma bisa terjadi sejak pria berusia 30-an. Pengujian di laboratorium dapat memberikan informasi penting tentang sperma pasien individu jika terjadi masalah kesuburan.