Refleks neonatus berkembang saat bayi masih dalam kandungan, dan sudah ada sejak lahir. Itu adalah naluri alami bayi, tidak dipelajari melalui pengalaman. Refleks adalah respons otomatis yang dapat diprediksi dari sistem saraf terhadap rangsangan tertentu. Sebagian besar refleks neonatus biasanya menghilang dalam beberapa bulan hingga satu tahun karena pematangan bayi, tetapi tidak adanya atau variasi refleks mungkin merupakan tanda perkembangan abnormal. Beberapa refleks, seperti mengisap, sangat penting untuk kelangsungan hidup, sementara yang lain hanyalah gerakan spontan yang merupakan bagian dari aktivitas sehari-hari bayi yang biasa.
Refleks bawaan ini adalah respons dari sistem saraf bayi yang sedang berkembang. Ujung saraf menerima rangsangan melalui indera seperti penglihatan dan sentuhan. Impuls yang diciptakan oleh rangsangan berjalan melalui sistem saraf pusat, yang memberi tahu otot untuk melakukan tindakan tertentu.
Sebagian besar refleks neonatus perlahan menghilang selama tahun pertama saat bayi matang. Lamanya waktu terjadinya refleks berbeda-beda pada setiap anak. Jika bayi tidak menunjukkan perilaku refleks yang diharapkan, kadang-kadang dapat menunjukkan masalah dengan perkembangan, dan dokter biasanya akan melakukan pengujian lebih lanjut untuk membuat diagnosis. Beberapa refleks, seperti refleks mengisap, tidak sepenuhnya berkembang hingga usia kehamilan 36 minggu, itulah sebabnya banyak bayi prematur lahir dengan refleks yang lemah.
Beberapa refleks neonatus merupakan bagian dari naluri bertahan hidup bayi, seperti refleks rooting dan suction. Ini diperlukan untuk bayi yang baru lahir untuk mulai menyusu. Pertama, refleks rooting terjadi ketika pipi atau mulut bayi dibelai ringan. Bayi akan menoleh dan membuka mulutnya ke arah membelai, membantunya mencari botol atau payudara. Kemudian, ketika langit-langit mulut disentuh, bayi akan mulai mengisap secara berirama, dan dikoordinasikan dengan menelan.
Refleks neonatus lainnya adalah gerakan otot sebagai reaksi terhadap stimulus. Misalnya, refleks menggenggam terjadi ketika telapak tangan bayi dibelai, yang secara otomatis akan membuatnya mengepalkan tinjunya. Contoh lain adalah refleks Moro, juga dikenal sebagai refleks kaget, yang terjadi ketika bayi dikejutkan oleh stimulus seperti suara keras atau gerakan tiba-tiba. Saat dikejutkan, bayi akan menjulurkan tangan dan kakinya secara simetris, diikuti dengan cepat menariknya kembali ke tubuhnya menuju dadanya.