Refleks berkedip adalah refleks yang dirancang untuk melindungi mata secara alami. Sebagian besar hewan yang memiliki mata memiliki beberapa bentuk refleks ini, dan refleks ini muncul sejak hewan pertama kali membuka matanya. Kelainan pada refleks ini dapat mengindikasikan adanya masalah neurologis dan dapat meningkatkan risiko terjadinya kerusakan mata karena mata tidak lagi mampu melindungi diri secara refleks.
Refleks adalah tindakan yang tidak disengaja. Mereka memungkinkan tubuh untuk bereaksi sangat cepat terhadap situasi yang berpotensi berbahaya dengan mengambil tindakan defensif dari beberapa bentuk. Dalam kasus refleks berkedip, kedipan sering berakhir sebelum seseorang secara sadar menyadari bahwa ada risiko. Ada banyak refleks lain yang muncul pada berbagai tahap perkembangan.
Beberapa rangsangan berbeda dapat memicu refleks ini. Apa pun yang menyentuh kornea akan menyebabkan seseorang berkedip, dan orang biasanya berkedip ketika benda tampak bertabrakan dengan mata, seperti misalnya ketika sesuatu dilemparkan ke arah kepala seseorang. Cahaya yang sangat terang juga merangsang refleks berkedip, seperti halnya suara keras.
Beberapa saraf kranial terlibat dalam proses berkedip, seperti halnya batang otak. Pada orang sehat, refleks berkedip muncul di kedua mata. Jika kedua mata gagal berkedip, itu bisa berarti ada masalah dengan salah satu saraf kranial atau batang otak yang menghambat pemrosesan refleks yang normal. Jika seseorang gagal merespon sama sekali terhadap stimulus yang seharusnya menimbulkan kedipan, atau merespons dengan lambat, itu juga merupakan tanda masalah neurologis.
Pemeriksaan neurologis dapat mencakup penilaian cepat refleks berkedip untuk melihat bagaimana pasien merespons rangsangan. Ini bisa menjadi bagian dari proses pemeriksaan pada pasien yang diyakini tidak responsif atau juga koma, karena refleks harus muncul kecuali pasien mengalami kerusakan parah pada batang otak. Dimungkinkan juga untuk menilai refleks berkedip dalam tes yang melibatkan penempatan elektroda di sekitar mata dan memberikan stimulasi listrik yang sangat ringan saat merekam respons.
Guru yang memperkenalkan anak pada refleks di kelas biologi sering menggunakan refleks berkedip sebagai contoh karena mudah untuk didemonstrasikan. Salah satu cara untuk mendemonstrasikan refleks adalah dengan memposisikan siswa di belakang penghalang yang jelas dan melemparkan benda lunak ringan seperti bola kapas atau segumpal kertas ke penghalang. Siswa biasanya akan berkedip meskipun dia aman di belakang penghalang karena mata memandang objek yang mendekat sebagai ancaman.