Pupuk kalium nitrat umumnya digunakan baik dalam pertanian skala besar maupun di kebun rumah. Tersedia dalam bentuk butiran atau cair, mengandung dua nutrisi penting untuk pertumbuhan spesies tanaman: kalium dan nitrogen. Sementara nitrogen mendorong proses pertumbuhan, memastikan tanaman matang sepenuhnya, kalium mengatur fungsi biologis.
Mineral alami, kalium nitrat (KNO3) membentuk kerak putih tipis dan dapat ditemukan di dekat danau air asin, di gua, atau di tanah organik yang kaya. Chili, India, dan Spanyol memiliki beberapa sumber terbesar. Bentuk yang diproduksi pertama kali dibuat dengan menggabungkan kayu dengan pupuk kandang. Hari ini, itu dibuat dengan mengoksidasi amonia.
Kalium nitrat dikenal sebagai niter atau, lebih umum di Amerika Serikat, sendawa. Karena mengandung nitrat dalam jumlah tinggi dan garam dalam jumlah rendah, pupuk ini bekerja dengan baik untuk menanam seledri, tomat, kentang, dan beberapa buah. Di bidang pertanian, sering digunakan untuk mendukung tanaman khusus atau bernilai tinggi. Di kebun rumah, pupuk kalium nitrat membantu memelihara rumput dan bunga yang hijau dan sehat.
Manfaat pupuk kalium nitrat sudah jelas — tanaman yang lebih sehat, lebih produktif, dan taman serta lansekap yang lebih menarik. Pupuk kalium nitrat juga dapat membantu membuat benih berkecambah. Lebih khusus lagi, kalium, juga disebut kalium, penting dalam membuat tanaman lebih tahan terhadap penyakit, kekeringan, dan bahkan perubahan suhu yang ekstrem. Senyawa ini melakukan ini dengan mendorong sistem akar yang kuat dan mempromosikan fotosintesis dan produksi energi. Nitrat dalam pupuk ini sangat penting untuk membuat protein, dan nitrogen adalah komponen utama klorofil, bagian hijau tanaman tempat fotosintesis terjadi.
Di masa lalu, kalium nitrat digunakan untuk membuat bubuk mesiu, dan sekarang digunakan dalam kembang api dan sekering granat. Keamanan menjadi perhatian saat menggunakan jenis pupuk ini. Ini dapat menyebabkan iritasi dan bahkan bahaya yang signifikan jika tertelan, terhirup, atau diserap melalui kulit. Iritasi mata yang parah adalah potensi efek samping negatif lainnya. Pupuk ini hanya boleh digunakan di area yang berventilasi baik, dan petani atau tukang kebun harus, minimal, memakai kacamata, masker, dan sarung tangan saat mengaplikasikannya.
Baru-baru ini, muncul kekhawatiran tentang penggunaan pupuk kalium nitrat dalam jangka waktu yang lama. Kalium nitrat terdiri dari 13% nitrogen, dan dengan penggunaan terus menerus, tanaman tidak dapat selalu menggunakan semuanya. Kelebihan nitrogen dapat membuat tanaman lebih rentan terhadap kerusakan akibat embun beku atau angin. Selain itu, karena sangat larut dalam air, nitrogen dapat larut ke dalam air tanah atau terbawa ke sungai dan sungai, yang dapat merusak ekosistem.