Apa itu Pronasi Lengan?

Pronasi lengan adalah suatu kondisi yang mengarahkan telapak tangan ke arah luar menjauhi atau ke belakang dari tubuh. Ini adalah posisi alami bagi sebagian orang, sementara orang lain mungkin merasa kondisi ini sulit dicapai. Banyak atlet, terutama pelempar bisbol, dapat mengambil manfaat dari beberapa pronasi lengan, karena kadang-kadang membantu gerakan alami lengan. Atlet angkat besi dapat mengambil manfaat dari orientasi ini saat melakukan latihan tertentu. Namun, dalam kasus lain, orientasi lengan ini dapat menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan karena gerakan bahu, siku, atau pergelangan tangan yang tidak wajar.

Atlet seringkali lebih peduli daripada segmen populasi lainnya tentang pronasi lengan. Pitcher bisbol perlu melatih bentuk yang tepat sepanjang langkah untuk memastikan terjadinya pronasi, karena pronasi lengan membantu melindungi siku dan rotator cuff dari cedera. Tanpa pronasi, pitcher mungkin akan mengunci siku, yang dapat menyebabkan beberapa kondisi yang menyakitkan, termasuk keseleo, ketegangan otot, atau bahkan fraktur stres. Gerakan berulang dapat meningkatkan kemungkinan cedera, tetapi pronasi dapat membantu mencegah cedera selama tekanan berulang tersebut.

Angkat besi juga fokus pada pronasi lengan untuk mencegah cedera selama latihan dan bahkan meningkatkan kinerja otot. Orientasi lengan akan sering menentukan efisiensi dengan mana suatu benda dapat diangkat. Pronasi lengan lebih mungkin terjadi karena berat benda yang diangkat meningkat. Inilah sebabnya mengapa pemain bisbol lebih rentan terhadap cedera saat melempar: bola bisbol sangat ringan, yang berarti kemungkinan pronasi lebih sedikit. Akan tetapi, seorang shot putter biasanya menggunakan objek yang jauh lebih besar untuk melempar, yang berarti akan terjadi lebih banyak pronasi. Pronasi tentu saja tidak mencegah cedera sama sekali, meskipun risiko cedera berkurang secara signifikan.

Transfer ketegangan pada otot juga dikurangi dengan pronasi. Ketika seorang atlet melempar benda, sebagian besar otot di lengan akan mengalami semacam tekanan, tetapi jika lengan dipronasi dengan benar, lebih sedikit tekanan akan ditransfer ke otot yang lebih kecil dan lebih lemah, seperti yang ditemukan di rotator cuff atau otot yang lebih lemah. di siku. Sebaliknya, beban ditransfer ke otot yang lebih panjang dan lebih kuat yang dapat menangani kekuatan lemparan yang berlebihan. Selama lemparan, sebagian besar tekanan mungkin benar-benar berakhir di punggung, bukan di lengan. Otot-otot ini lebih panjang dan lebih kuat, serta lebih siap untuk tekanan berulang dari aktivitas fisik.