Apa itu Piridoksin?

Pyridoxine adalah senyawa yang juga dikenal sebagai vitamin B6. Ini berbagi penunjukan ini dengan senyawa pyridoxal dan pyridoxamine. Zat-zat ini memiliki struktur kimia yang sangat mirip, dan semuanya bekerja dalam tubuh manusia dengan cara yang sama. Semua bentuk vitamin B6 didasarkan pada cincin piridin.

Senyawa ini bersifat heterosiklik. Ini berarti bahwa mereka terdiri dari setidaknya satu atom karbon, satu atom atau senyawa yang bukan karbon, dan terstruktur sebagai cincin. Piridoksin memiliki senyawa hidroksil dan metil yang melekat padanya, selain atom karbon.

Secara total, ada enam bentuk vitamin B6. Ini termasuk pyridoxine (PN), pyridoxal (PL), pyridoxamine (PM), dan tiga turunan fosfatnya. Vitamin B6 diperlukan untuk menjaga keseimbangan natrium dan kalium dalam tubuh, dan juga mendorong produksi sel darah merah. Juga, piridoksin membantu tubuh dalam mengubah karbohidrat menjadi glukosa, yang digunakan sebagai sumber energi tubuh.

Hampir tidak ada individu yang sangat kekurangan piridoksin. Sumber alami yang paling umum dari senyawa ini adalah daging dan susu. Sangat sedikit tanaman yang merupakan sumber piridoksin yang signifikan, dengan buah naga yang tumbuh di Asia Tenggara sebagai satu pengecualian langka. Vegetarian mungkin menderita kekurangan vitamin B6, tetapi ini biasanya dapat diimbangi dengan mengonsumsi suplemen. Vitamin B6 larut dalam air, yang berarti tubuh manusia tidak menyimpannya.

Kekurangan piridoksin menyebabkan kegugupan, insomnia, sariawan, dan kemungkinan osteoporosis. Komplikasi yang lebih parah dari kekurangan vitamin B6 termasuk kerusakan saraf, kejang, dan penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh. Vitamin ini juga membantu penyerapan vitamin B12.

Vitamin B6 tersedia dalam beberapa bentuk untuk dikonsumsi. Ini termasuk tablet dan kapsul yang diminum, serta bentuk larutan yang biasanya diberikan melalui suntikan. Bentuk larutan vitamin ini juga dapat digunakan dalam semprotan hidung yang telah disiapkan.

Kelebihan vitamin B6 juga dapat menyebabkan masalah kesehatan. Mengambil lebih dari 200 miligram (mg) per hari dapat menyebabkan gangguan neurologis dan mati rasa pada ekstremitas. Gejala overdosis piridoksin dapat berlangsung selama bertahun-tahun, bahkan setelah konsumsi senyawa tersebut dihentikan.

Pada tahun 1987, sebuah penelitian dilakukan terhadap wanita yang mengonsumsi suplemen vitamin B6 50mg atau kurang per hari, selama periode enam bulan. Studi ini menemukan bahwa 21% dari subjek ini mengalami beberapa bentuk neurotoksisitas. Tunjangan harian yang direkomendasikan (RDA) vitamin B6 saat ini adalah 2mg untuk pria dan wanita.