Pipa vulkanik adalah saluran yang menembus kerak bumi yang memungkinkan material cair dari ruang magma jauh di bawah permukaan untuk naik dan keluar selama letusan gunung berapi. Jalan masuk magma ke dalam pipa disebut lubang, yang berakhir di cekungan yang disebut kawah. Lava, abu, dan abu mengalir dan meledak dari pipa dan kawah untuk membentuk gunung yang terus-menerus membangun atau lembaran datar batuan vulkanik — masing-masing disebut kerucut atau perisai. Jenis khusus dari pipa vulkanik tidak aktif dicari karena kaya akan berlian.
Pipa vulkanik bisa bertahan berabad-abad tanpa aktivitas lava. Lainnya aktif secara teratur, karena tepi lempeng tektonik bergesekan dan menyebabkan batuan cair bertekanan di ruang magma bawah tanah. Sebuah pipa juga bisa melihat lebih banyak aksi jika lempeng tektonik ditarik terpisah, yang menyebabkan magma dari dalam bumi naik ke permukaan.
Ruang magma, tepat di bawah pipa vulkanik, biasanya terbentuk di kerak bumi. Itu diberi makan oleh bahan cair tepat di bawahnya dari mantel atas dan bawah. Beberapa peristiwa dapat menyebabkan letusan seperti gempa bumi, tekanan gas di dapur magma, atau masuknya magma dari aktivitas tektonik. Peluang terjadinya letusan bencana meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah gas atau cairan yang tercampur dalam batuan cair.
Meskipun sebagian besar gunung berapi membentuk perisai, kerucut cinder atau gunung berapi komposit raksasa seperti Gunung Fuji di Jepang, jenis lain yang lebih langka sebenarnya disebut pipa vulkanik. Pipa prasejarah ini membawa batuan berbasis karbon yang mengandung berlian yang disebut kimberlite atau lamproite dari dalam bumi, melalui magma, ke tingkat di mana batuan didinginkan. Dibutuhkan antara 1,000,000,000 hingga 3,000,000,000 tahun untuk sebuah berlian terbentuk.
Ventilasi utama gunung berapi dapat menghasilkan pipa vulkanik utama dan pipa sekunder juga. Pipa-pipa ini membuat kerucut sekunder kecil seperti gundukan di gunung vulkanik yang lebih besar. Setelah pipa-pipa ini tidak aktif selama bertahun-tahun, mereka akan mengikis dan memungkinkan eksplorasi berlian.
Negara-negara Afrika seperti Afrika Selatan, Angola, Botswana, Zimbabwe, dan Tanzania memiliki tambang berlian paling banyak dibandingkan benua lain mana pun. Amerika Serikat dan Kanada tidak jauh di belakang, dengan Kanada masih menggali berlian di enam tambang aktif pada 2012. Negara-negara lain seperti Australia, India dan Rusia juga memiliki beberapa tambang yang pada 2012 masih menghasilkan batu permata berharga ini.