Blok vulkanik adalah sepotong batu padat yang telah dikeluarkan dari gunung berapi selama letusan. Istilah ini mencakup batuan dengan berbagai ukuran, tetapi ukuran minimumnya adalah diameter 2.5 in (64 mm). Letusan gunung berapi bisa sangat kuat, dan untuk alasan ini, blok vulkanik bisa sangat besar dengan diameter 16 kaki (5 m) atau lebih. Mereka kadang-kadang bingung dengan jenis lain dari ejecta vulkanik, bom vulkanik, yang merupakan gumpalan material yang dikeluarkan dari letusan dalam keadaan cair daripada sebagai batuan padat. Selama letusan hebat, beberapa gunung berapi dapat melemparkan balok vulkanik sejauh beberapa mil.
Jenis batuan yang dapat membentuk blok vulkanik dapat sangat bervariasi tergantung pada gunung berapi dan wilayah dunia di mana ia ditemukan. Banyak blok vulkanik hanyalah potongan-potongan batuan di sekitarnya yang pecah dan dikeluarkan oleh kekerasan letusan gunung berapi. Batuan ini bisa dari hampir semua jenis dan komposisi. Lebih umum, bagaimanapun, batuan ini adalah bagian dari gunung berapi itu sendiri dan dapat menjadi bagian dari terowongan magma tua, lava yang mengeras dari letusan yang lebih tua, atau bagian dari dinding lubang utama, yang merupakan titik utama keluarnya magma dari dalam. Gunung berapi.
Penting untuk memahami perbedaan antara blok vulkanik dan bom vulkanik. Blok vulkanik adalah batuan yang ada sebelum dikeluarkan oleh letusan gunung berapi sedangkan bom vulkanik adalah batuan yang dikeluarkan dari gunung berapi dalam keadaan cair. Bom vulkanik paling sering mengeras sebagian atau seluruhnya sebelum menghantam tanah kadang-kadang menyebabkan mereka bingung dengan blok vulkanik.
Ahli geologi dan vulkanologi menggunakan beberapa cara untuk membedakan bom vulkanik dari blok vulkanik, tetapi bentuk adalah metode yang paling sederhana. Bom vulkanik yang khas cenderung memiliki bentuk memanjang dan mungkin memiliki permukaan yang cukup halus sedangkan blok vulkanik cenderung memiliki permukaan bersudut yang merupakan karakteristik batuan yang pecah atau retak. Bentuk dasar blok vulkanik juga lebih bulat daripada bom vulkanik, meskipun ini hanya kecenderungan, dan blok vulkanik dengan bentuk lain tidak jarang. Para ilmuwan mempelajari blok vulkanik dan penyebarannya untuk belajar tentang gunung berapi, letusannya, dan sejarahnya.