Apa itu Petrel?

Petrel adalah burung dalam ordo Procellariiformes. Burung-burung ini menjalani gaya hidup pelagis, tinggal di laut hampir sepanjang hidup mereka dan hanya kembali ke pantai untuk berkembang biak. Akibatnya, mereka terkait erat dengan lautan, dan ada banyak legenda tentang petrel di komunitas pelayaran. Beberapa daerah pesisir menjadi tuan rumah koloni petrel besar selama musim kawin, terutama di Antartika, di mana beberapa spesies kembali berkembang biak.

Beberapa fitur dapat digunakan untuk membedakan petrel. Jika Anda melihat seekor burung saat Anda berada di laut terbuka, kemungkinan besar burung itu adalah petrel. Petrel juga biasanya berwarna gelap di bagian atas, dan putih di bagian bawahnya, masing-masing menyamarkan mereka dari pemangsa dan mangsa. Burung-burung klasik memiliki ekor pendek berbentuk seperti baji, dan lebar sayap besar, dengan hidung berbentuk tabung, dengan asumsi bahwa Anda bisa cukup dekat dengan petrel untuk memeriksa hidungnya.

Petrel memiliki tubuh yang dirancang untuk terbang tanpa lelah, memungkinkan mereka mencari ikan dan makanan laut lainnya untuk makanan mereka. Ketika burung-burung lelah, mereka dapat beristirahat di atas air untuk membangun kekuatan sebelum lepas landas lagi, dan beberapa juga diketahui beristirahat di atas kapal yang lewat. Nama “petrel” berasal dari kisah Alkitab tentang Petrus, Rasul yang berjalan di atas air bersama Kristus, merujuk pada fakta bahwa petrel sering kali meluncur begitu dekat dengan air sehingga mereka tampak seperti berjalan di atasnya.

Ada empat keluarga dalam ordo petrel. Petrel stormy adalah petrel kecil dengan gaya terbang yang berkibar, sedangkan petrel menyelam diadaptasi untuk menyelam untuk mencari mangsa. Albatros juga merupakan bagian dari ordo petrel, dan mereka adalah salah satu burung terbang terbesar di dunia, membuatnya agak berbeda. Shearwater, petrel fulmarine, petrel gadfly, dan prion milik keluarga Procellariidae, keluarga besar dan sangat beragam dalam ordo petrel yang lebih besar.

Petrel dapat ditemukan di semua lautan di dunia. Secara historis, petrel kadang-kadang dikaitkan dengan nasib buruk, dengan pelaut melihat petrel sebagai tanda bahwa badai akan datang. Petrel juga dipandang sebagai tanda keberuntungan di beberapa budaya. Takhayul lain juga berlimpah tentang anggota tertentu dari keluarga petrel. Albatros, misalnya, adalah tabu untuk dibunuh, karena beberapa pelaut percaya bahwa mereka membawa jiwa pelaut yang hilang di laut.

Beberapa petrel terancam punah, karena berbagai alasan. Burung-burung ini sangat rentan terhadap polusi di lautan dunia, menelan makhluk yang telah diracuni dengan polutan dan terjerat dalam sampah. Mereka juga berisiko di darat, karena koloni petrel dianggap sebagai target utama bagi banyak pemangsa yang mencari burung saat mereka lamban dan canggung di darat. Ketersediaan lahan untuk bersarang juga menjadi masalah di beberapa daerah pesisir, dengan para peneliti mendorong untuk membuat cagar alam khusus untuk petrel dan burung laut lainnya.