Apa Itu Peta Pikiran?

Selama brainstorming, beberapa menggunakan peta pikiran untuk membuat catatan karena menyediakan representasi ilustratif dari konsep. Bentuk peta pikiran adalah sesuatu seperti web. Daripada metode linier mendokumentasikan informasi, ini adalah metode visual untuk melacak dan menghubungkan ide-ide. Peta pikiran membantu pengguna untuk menganalisis dan memahami informasi dengan lebih baik, serta mengingatnya di masa mendatang.

Tujuan di balik pembuatan peta pikiran adalah untuk menyusun informasi dengan cara yang lebih dekat dengan cara kerja otak. Tautan dan jalur antara ide-ide menyerupai yang terbentuk di dalam otak. Karena pemetaan pikiran adalah proses analitis dan kreatif, orang yang menggambar menggunakan lebih banyak area otak dalam aktivitasnya. Ini menjadikannya alat yang kuat untuk membantu orang belajar dan mengingat informasi.

Ketika seseorang membuat peta pikiran, ide atau konsep utama dipusatkan pada selembar kertas atau di layar, dalam hal versi elektronik. Dalam kebanyakan kasus, gambar berwarna digunakan baik dengan kata-kata untuk konsep atau sebagai penggantinya. Dari titik awal awal ini, ide dan konsep terkait bercabang dari ide sentral. Kata atau gambar tunggal disarankan untuk digunakan, dengan setiap kata atau gambar memiliki barisnya sendiri.

Garis antara kata-kata dan gambar yang berbeda dalam peta pikiran menunjukkan bagaimana masing-masing konsep terkait satu sama lain. Warna digunakan sebagai metode pengelompokan seperti kata-kata bersama-sama. Menyoroti dapat digunakan untuk memberikan penekanan ekstra pada area yang sangat penting dari peta pikiran, sementara panah dapat menunjukkan arah kausalitas jika satu ide menyebabkan ide lain. Saat peta pikiran berkembang, garis-garis itu harus memancar keluar dari konsep sentral dan memberikan lebih banyak detail untuk ide awal.

Pikiran acak digunakan saat pemetaan pikiran. Idenya adalah untuk memulai dengan tema sentral dan kemudian membiarkan otak membuat tautan ke sana melalui asosiasi kata dan gambar. Peta pikiran dapat dibuat secara konsentris, bekerja pada tingkat yang terpisah dari pusat ke luar. Mereka juga dapat dibuat dengan mengikuti satu cabang sampai akhir sebelum memulai area baru.

Peta pikiran digunakan oleh orang yang berbeda untuk tugas yang berbeda. Saat belajar, mereka dapat dibuat untuk menguraikan informasi terkait yang harus diingat. Juga, dengan membuat peta pikiran dari informasi yang ada, orang tersebut akan mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang bagian-bagian berbeda dari ide atau konsep yang kompleks. Selama sesi brainstorming, peta pikiran dapat menjadi alat yang baik untuk merangsang pemikiran dan diskusi tentang konsep tertentu. Melihat representasi visual dapat mendorong ide-ide lain untuk dipertimbangkan.