Perusahaan induk bank adalah perusahaan yang memiliki kepentingan pengendali di satu atau lebih bank. Sementara fokus utama dari perusahaan semacam itu adalah bank yang dikendalikannya, ia juga dapat memiliki kepentingan dalam jenis perusahaan keuangan lain, seperti perusahaan yang melakukan perdagangan pasar saham. Ada beberapa keuntungan menjadi bank holding company yang menjadikannya pilihan yang menarik bagi beberapa jenis perusahaan, termasuk bank yang telah beralih menjadi holding company.
Undang-undang peraturan seputar perusahaan induk bank berbeda-beda di setiap negara. Sebagai aturan umum, perusahaan-perusahaan ini tunduk pada lebih banyak peraturan dan pengawasan pemerintah daripada bank, tetapi mereka juga mendapat manfaat dari lebih banyak perlindungan finansial. Beberapa perusahaan melihat ini adalah tradeoff yang dapat diterima, karena peraturan biasanya tidak memberatkan, dan mungkin sebenarnya cukup masuk akal. Pemerintah, misalnya, dapat membatasi jumlah total utang yang dapat dibawa oleh perusahaan induk bank, yang merupakan sesuatu yang dapat dilakukan sendiri oleh perusahaan.
Perusahaan induk bank memiliki lebih banyak akses ke modal daripada bank yang mereka kendalikan. Inilah sebabnya mengapa beberapa bank dalam bahaya gagal dapat memilih untuk beralih ke perusahaan induk bank. Jika mereka merasa bahwa keuangan mereka dapat direkonstruksi dan dimungkinkan untuk bertahan dalam bisnis dengan suntikan modal, mereka dapat mengkonversi dan menghasilkan aset. Perusahaan induk bank juga memiliki lebih banyak fleksibilitas keuangan daripada bank biasa, yang dapat menjadi alat yang berharga ketika pasar sedang bergejolak.
Perusahaan-perusahaan ini menarik banyak perhatian di Amerika Serikat pada tahun 2008-2009, ketika krisis keuangan yang sedang berlangsung mendorong sejumlah perusahaan terkenal untuk mengubah diri mereka menjadi perusahaan induk bank. Perusahaan-perusahaan ini memiliki insentif tambahan untuk mengkonversi, karena dana yang dikeluarkan di bawah Program Bantuan Aset Bermasalah (TARP) terutama ditujukan bukan pada bank, tetapi pada perusahaan induk bank, dan sebagai akibatnya, bank perlu mengonversi untuk mengakses dana ini jika mereka mau. untuk menjadi bagian dari program.
Seperti jenis perusahaan keuangan lainnya, kinerja perusahaan induk bank bergantung pada banyak faktor. Membuat keputusan keuangan yang baik sangat penting, dan praktik bisnis yang etis juga penting; praktek-praktek yang melewati batas-batas hukum dapat mengakibatkan masalah bagi perusahaan induk bank di sepanjang garis, bahkan jika mereka tampak dapat diterima selama periode kemakmuran. Berbagai tingkat peraturan pemerintah juga dapat mempengaruhi kinerja perusahaan, dan juga dapat memperumit evaluasi kinerja perusahaan.