Apa Itu Perusahaan Fleksibel?

Model perusahaan fleksibel adalah pengaturan di mana perusahaan menawarkan jadwal kerja yang fleksibel kepada karyawannya. Taktik ini dimaksudkan untuk meningkatkan elemen-elemen seperti retensi, kepuasan karyawan, dan kualitas kerja secara keseluruhan. Ini cenderung terfokus pada karyawan dengan keahlian khusus yang sulit untuk digantikan. Konsep ini diperkenalkan oleh John Atkinson dari Institute of Manpower Studies pada pertengahan 1980-an.

Perusahaan perusahaan yang fleksibel menekankan baik fleksibilitas dalam pekerjaan maupun dalam struktur pekerjaan. Dalam pekerjaan, fleksibilitas mengacu pada cara menyelesaikan tugas yang didekati oleh perusahaan, baik itu dengan penjadwalan pekerja, pembangunan tim kerja, dan organisasi beban kerja secara keseluruhan. Fleksibilitas karyawan menyangkut karyawan periferal yang mungkin tidak selalu diperlukan untuk membantu perusahaan berjalan.

Karyawan di perusahaan perusahaan fleksibel dibagi menjadi dua kelompok: inti dan periferal atau sekunder. Kelompok inti terdiri dari pekerja yang penting bagi keberhasilan perusahaan dan dibutuhkan sepanjang tahun. Karyawan periferal mungkin musiman, paruh waktu, atau sementara. Mereka sering kali adalah kontraktor yang disewa untuk bekerja di area tertentu atau untuk proyek tertentu.

Model perusahaan yang fleksibel biasanya merupakan kolaborasi antara departemen sumber daya manusia dan eksekutif perusahaan. Agar sistem dapat berjalan, kedua kelompok ini biasanya membutuhkan strategi operasional yang terencana dengan baik. Penting juga bagi mereka untuk berkomunikasi dengan baik, karena perubahan di pasar, industri, atau perusahaan dapat memiliki pengaruh yang signifikan pada penempatan staf dengan model semacam ini.

Sebagai hasil dari mengadopsi model perusahaan yang fleksibel, perusahaan dapat meningkatkan outputnya dalam beberapa cara. Salah satu aspeknya adalah memberikan lebih banyak kebebasan kepada karyawan cenderung membuat mereka lebih bahagia, yang membantu mereka untuk lebih terlibat dalam pekerjaan mereka. Hal ini dapat menyebabkan retensi yang lebih besar, yang berarti bahwa kualitas kerja tidak hanya cenderung meningkat, tetapi juga tetap konsisten karena akan lebih sedikit kebutuhan untuk melatih staf pengganti.

Manfaat umum lainnya dari perusahaan fleksibel adalah penghematan di berbagai bidang. Dengan lebih sedikit karyawan penuh waktu, biaya umum seperti ruang kantor, perlengkapan, dan tunjangan cenderung lebih murah. Perusahaan dengan model perusahaan fleksibel yang berkembang juga biasanya akan menghemat uang untuk merekrut, mempekerjakan, dan mengelola karyawan. Intinya, karyawan yang menikmati kualitas hidup yang lebih tinggi dengan jadwal yang fleksibel cenderung tidak menyebabkan perselisihan atau meninggalkan perusahaan.