Apa itu Persepsi Indera?

Persepsi indera, juga disebut persepsi indera, adalah memperoleh pemahaman atau kesadaran tentang apa yang terjadi atau hadir di lingkungan sekitarnya. Itu terjadi ketika seseorang mengumpulkan, mengatur, dan menafsirkan potongan-potongan informasi sensorik. Ini adalah tugas kompleks yang sangat terkait dengan sistem saraf tubuh.
Inti dari persepsi indera adalah organ-organ indera seperti mata, kulit dan telinga. Organ-organ ini pada dasarnya berfungsi sebagai antarmuka antara otak dan lingkungan. Setelah organ-organ ini memiliki sepotong data, sinyal kompleks dikirim ke otak melalui sistem saraf. Otak menafsirkan sinyal-sinyal ini sehingga data memiliki makna.

Cara otak menginterpretasikan informasi dari organ sensorik tubuh sangatlah kompleks. Struktur baik di pusat rasional dan emosional otak berkontribusi untuk menyimpan ingatan informasi yang diperoleh seseorang. Ingatan ini memungkinkan orang untuk membuat perbandingan antara hal-hal yang berbeda, untuk belajar dan membuat penilaian yang rasional. Misalnya, berdasarkan pengalaman yang dimiliki seseorang, ia dapat menyimpulkan apakah yang ia rasakan itu nyata atau hanya ilusi.

Fakta bahwa otak setiap orang bekerja sedikit berbeda dan bahwa orang memiliki pengalaman yang berbeda berarti bahwa tidak semua orang akan menafsirkan data sensorik dengan cara yang sama. Contoh klasik adalah gambar dua siluet wajah identik yang saling memandang dengan spasi di tengahnya. Beberapa orang hanya melihat siluet. Yang lain hanya melihat ruang di antara siluet, yang terlihat seperti piala atau cangkir. Hal ini menarik bagi psikolog, psikiater, dokter, dan profesional lainnya seperti guru yang perlu memahami bagaimana persepsi indera terkait dengan perilaku, kesehatan, atau kemampuan seseorang untuk belajar. Fungsi dan pengalaman otak yang berbeda juga berarti bahwa persepsi sensorik tidak konstan melainkan dibentuk dari waktu ke waktu sebagai bentuk ingatan.

Secara tradisional, para ahli selalu memasukkan panca indera utama dalam persepsi sensorik. Ini termasuk penglihatan, pendengaran, rasa, sentuhan dan penciuman. Beberapa ahli percaya bahwa persepsi sensorik melibatkan indera lain yang kurang dikenal. Contohnya termasuk equilibrioception, kemampuan untuk mengetahui bagaimana posisi tubuh dan menjaga keseimbangan; proprioception, kemampuan untuk mengetahui di mana bagian tubuh berada tanpa melihatnya; thermoception, kemampuan untuk mendeteksi panas dan dingin; dan persepsi temporal, yang merupakan rasa berlalunya waktu. Indera lain yang awalnya dianggap sebagai bagian dari sentuhan umum adalah nosiseptif, atau kemampuan untuk merasakan rasa sakit.

Perdebatan yang cukup besar adalah persepsi ekstra-indera, atau ESP. Definisi sederhana dari ESP adalah kemampuan untuk mengumpulkan data di luar akal sehat. Misalnya, seseorang dengan ESP mungkin tahu ketika seseorang dalam masalah tanpa berada di dekat orang lain, atau mereka dapat mendeteksi keberadaan roh. Banyak orang tidak percaya ESP ada, tetapi para pendukungnya sering kali berusaha keras untuk menjelaskan bagaimana memanfaatkan jenis persepsi ini dan dengan demikian menjadi lebih sadar secara internal dan eksternal.

Persepsi indera terjadi pada banyak spesies yang berbeda, tidak hanya pada manusia. Cara spesies yang berbeda dirancang berarti persepsi indera mereka sering kali berbeda dari manusia. Misalnya, anjing memiliki indera penciuman yang bisa puluhan kali lebih besar dari indra penciuman seseorang.
Mengingat semua variabel hadir dengan persepsi indera, hampir tidak mungkin untuk mengatakan bahwa ada cara yang benar atau salah untuk memahami. Namun, ketika orang belajar lebih banyak tentang otak, pemahaman tentang persepsi indera akan tumbuh. Ini dapat membantu orang maju di berbagai bidang, termasuk kedokteran, desain, pendidikan, dan bahkan periklanan dan pemasaran.