Apa Itu Perjalanan Rasa Bersalah?

Sebuah perjalanan rasa bersalah adalah perasaan penyesalan yang mendalam atau penyesalan yang dapat disampaikan kepada orang lain atau timbul dari diri sendiri. Jika Anda telah berhasil membuat seseorang merasa bersalah, Anda telah menempatkan orang itu dalam perjalanan rasa bersalah. Dimungkinkan juga untuk menempatkan diri Anda pada satu jika Anda membiarkan hati nurani yang bersalah mendapatkan yang terbaik dari Anda. Sejumlah rasa bersalah tertentu sehat bagi masyarakat kita secara keseluruhan, tetapi ketika perasaan bersalah itu terlalu berat untuk ditanggung, dikatakan bahwa orang tersebut sedang dalam perjalanan rasa bersalah.

Sebuah ungkapan yang mungkin diciptakan pada akhir 1960-an, gagasan itu muncul pada saat banyak orang di dunia Barat sedang memeriksa hati nurani dan emosi batin mereka. Disiplin psikologi memasuki masa jayanya karena setiap warga negara diharapkan bertanggung jawab atas emosi dan perasaan bersalahnya sendiri. Orang-orang mulai memahami bahwa motif orang lain untuk mencoba membuat Anda merasa bersalah tidak relevan. Ekspresinya seperti, “Hei, jangan membuatku bersalah!”

Ada banyak tingkat perjalanan rasa bersalah. Perasaan malu yang sekilas ketika pasangan Anda meminta Anda untuk membuang sampah untuk ketiga kalinya dapat memenuhi klasifikasi. Atau, rahasia berbahaya yang tidak berani Anda ungkapkan bisa membuat Anda merasa bersalah. Di ujung lain spektrum, itu bisa berupa kesedihan dan penyesalan yang mendalam karena telah menyebabkan kecelakaan fatal, atau penyesalan yang mendalam karena telah mengkhianati seseorang yang Anda sayangi.

Beberapa orang ahli dalam membuat orang lain merasa bersalah untuk mendapatkan kendali. Contoh klasiknya adalah seorang ibu yang memanipulasi perilaku anaknya dengan menimbulkan rasa bersalah. Dia mungkin memberi tahu anak laki-lakinya bahwa dia tidak hidup dengan sebaik-baiknya dan dia kecewa. Emosi malu juga bisa menjadi campuran perasaan, dan mendorong rasa malu bisa menjadi cara yang sangat persuasif untuk membuat seseorang merasa bersalah.

Orang yang selamat dari peristiwa traumatis, seperti kecelakaan pesawat atau bencana alam, dapat dipenuhi dengan emosi sedemikian rupa sehingga rasa bersalah dapat bertahan seumur hidup. Mereka mungkin terobsesi dengan peristiwa itu dan bertanya-tanya mengapa mereka layak untuk diselamatkan. Diperlukan bertahun-tahun konseling psikologis untuk mulai menangani rasa bersalah sebesar ini, dan beberapa orang tidak pernah mampu mengatasi perjalanan rasa bersalah dengan emosi yang begitu mengakar.