Penyembuhan kristal kuarsa adalah jenis pengobatan holistik atau alternatif yang mengandalkan batu permata dan kristal untuk mempengaruhi perubahan dalam tubuh manusia. Praktisi penyembuhan kristal kuarsa menggunakan berbagai jenis batu, ditempatkan pada atau di atas lokasi tertentu pada tubuh. Mereka kemudian menyalurkan energi ke dalam kristal ini sendiri, atau melalui tongkat pemfokusan terpisah.
Pendukung teori penyembuhan kristal mempertahankan bahwa itu memiliki asal-usulnya pada hari-hari awal keberadaan umat manusia. Mereka menunjuk pada ketertarikan manusia dengan batu permata, dan bagian Alkitab dalam kitab Keluaran Perjanjian Lama. Dalam hal ini — pasal 28, ayat 17 sampai 20 — apa yang dikenal sebagai penutup dada Harun dijelaskan. Harun, saudara laki-laki Musa, dikatakan telah diperintahkan oleh Tuhan untuk membuat pelindung dada dengan dua belas batu permata, yang mewakili dua belas suku Israel. Ini termasuk berlian, topas, dan beryl. Sejak berlian tidak sering digunakan sampai 800 SM, beberapa penyembuh kristal berpendapat berlian di tutup dada sebenarnya kuarsa.
Banyak situs penyembuhan kristal juga menyebutkan cerita tentang dugaan kota hilang Atlantis yang ditenggelamkan oleh penggunaan kristal yang kuat secara sembrono. Penduduk asli Hawaii dan Indian Hopi di Arizona juga memiliki sejarah praktik penyembuhan kristal. Baik budaya Mesir dan Cina juga telah menghubungkan banyak signifikansi dengan batu permata giok, percaya bahwa itu memiliki kualitas penyembuhan yang kuat.
Tidak ada metode yang ditetapkan untuk melakukan penyembuhan kristal kuarsa. Kristal sering ditempatkan pada tubuh pasien sesuai dengan lokasi chakra atau pusat kekuatan. Setiap chakra dikatakan memiliki warna kristal yang berbeda yang paling selaras dengannya, dan beberapa penyembuh sangat berhati-hati untuk mencocokkan batu dan chakra. Yang lain percaya bahwa setiap warna batu memiliki sifat penyembuhan atau getarannya sendiri, dan menggunakan jenis apa pun yang sesuai untuk situasi tertentu. Seringkali, tongkat kuarsa digunakan untuk memfokuskan energi penyembuh pada bagian tertentu dari tubuh pasien.
Kristal kuarsa dipengaruhi oleh medan listrik. Polaritas dan kekuatan medan listrik dapat menyebabkan kristal kuarsa mengembang atau menyusut. Ini dikenal sebagai efek piezoelektrik, dan, sebagai hasilnya, kuarsa dan kristal lainnya sekarang digunakan dalam produk seperti sensor perpindahan dan gaya.
Praktisi penyembuhan kristal kuarsa menegaskan bahwa kristal ini beroperasi dengan cara yang sama ketika mereka bersentuhan dengan medan energi manusia. Secara teori, kristal dapat mendeteksi perubahan energi manusia, dan membantu mengoreksi ketidakseimbangan. Dari sudut pandang ilmiah, tidak ada bukti peer-review yang secara kuantitatif menunjukkan bahwa penyembuhan kristal kuarsa memiliki efek apa pun. Hal ini sering disebut sebagai pseudosains.