Pengukuran kinerja adalah mekanisme yang digunakan untuk menentukan apakah individu, proyek, atau investasi tertentu berkinerja sebagaimana mestinya. Dengan kata lain, ini adalah skala atau tes yang digunakan untuk menentukan apakah segala sesuatunya berjalan dengan benar. Contoh paling sederhana dari pengukuran kinerja ada di nilai yang diperoleh siswa di sekolah: siswa yang menerima nilai A dinilai berprestasi baik, dan siswa yang menerima nilai F dinilai berkinerja buruk.
Di bidang keuangan, pengukuran kinerja digunakan untuk menentukan apakah suatu investasi merupakan kesepakatan yang baik. Investor melihat berbagai metrik atau pengukuran untuk mengevaluasi apakah akan memasukkan uang mereka ke dalam saham, obligasi, atau reksa dana tertentu. Pengukuran tersebut merupakan indikator bagi para investor ini, apakah investasinya telah berjalan dengan baik di masa lalu dan akan terus berjalan dengan baik di masa depan.
Ada beberapa mekanisme yang digunakan untuk mengukur kinerja di sektor keuangan. Misalnya, saham dapat diukur dengan rasio harga terhadap pendapatannya. Ini adalah rasio di mana harga per saham dibandingkan dengan biaya saham. Rasio harga terhadap pendapatan, atau P/E, dari beberapa saham yang berbeda dapat dibandingkan untuk menilai apakah satu saham lebih baik daripada yang lain.
Pengembalian ekuitas dan laba atas investasi adalah metrik kinerja penting lainnya dalam bidang investasi. Pengembalian investasi mengacu pada berapa banyak uang yang akan dihasilkan seseorang seandainya dia memasukkannya ke dalam investasi tertentu. Return on equity mengacu pada berapa banyak keuntungan yang dihasilkan perusahaan berdasarkan berapa banyak uang yang dihabiskannya.
Metrik ini penting sebagai ukuran kinerja karena memungkinkan saham atau reksa dana dibandingkan dengan peluang investasi lainnya. Misalnya, untuk membandingkan saham seharga $1 US Dollar (USD) per saham dan saham seharga $10 USD per saham, beberapa metrik harus digunakan yang memungkinkan saham dibandingkan dengan pijakan yang sama. Seorang investor dapat menggunakan pengukuran objektif ini untuk menentukan apakah suatu investasi berkinerja seperti yang diharapkan dan bagaimana kinerjanya dibandingkan dengan investasi lain di dalam industri dan di pasar secara keseluruhan.
Sama seperti ketika seorang siswa menerima nilai, pengukuran kinerja dapat membantu perusahaan menilai apakah suatu proyek berjalan dengan baik atau apakah seorang karyawan melakukannya dengan baik. Misalnya, jika pilihan saham pialang investasi tertentu umumnya berkinerja lebih baik daripada pilihan pialang lain, perusahaan ingin mengetahuinya. Itu harus menggunakan sistem pengukuran kinerja objektif untuk membandingkan dua karyawan untuk menentukan apakah satu atau keduanya melakukan pekerjaan yang baik relatif terhadap yang lain.