Apa Berbagai Jenis Metrik Kinerja?

Metrik kinerja mendefinisikan secara kuantitatif kinerja berbagai aktivitas dalam bisnis. Jenis metrik kinerja termasuk yang digunakan untuk menganalisis produktivitas bisnis, pemasaran dan penjualan, kinerja keuangan, manajemen hubungan pelanggan, dan metrik lingkungan. Daftar ini tidak termasuk semua, karena metrik dapat mencakup apa pun dalam domain aktivitas perusahaan yang dapat diukur secara analitis.

Metrik yang mengukur produktivitas menganalisis faktor-faktor seperti output per jam, hari yang hilang karena cedera, dan frekuensi gangguan rantai pasokan. Contohnya adalah menggunakan metrik kinerja untuk menentukan shift mana yang lebih produktif atau kurang, atau berapa banyak jam kerja yang hilang karena cedera di tempat kerja. Contoh lain adalah output manufaktur yang diukur terhadap insentif kinerja.

Data produktivitas kuantitatif dapat digunakan untuk membenarkan biaya retooling, misalnya, atau untuk mengkonfigurasi ulang operasi manufaktur secara keseluruhan. Metrik produksi juga dapat mengungkapkan kemacetan, kelambatan dalam sistem, atau pemborosan yang berlebihan. Beberapa perusahaan telah secara signifikan mengurangi limbah manufaktur dengan melacak dan menganalisis bahan yang dibuang, kemudian menggunakan metrik tersebut untuk menyesuaikan pesanan barang dan bahan di masa mendatang naik atau turun.

Metrik pemasaran dapat digunakan untuk mengukur kinerja lini produk, kinerja tim penjualan, analisis pesaing, atau untuk mengukur permintaan dan keterlibatan konsumen. Tanggapan terhadap kampanye iklan dan data yang diperoleh dari jajak pendapat publik juga merupakan contoh jenis metrik yang digunakan untuk mengukur upaya pemasaran perusahaan. Sebuah artikel di Majalah CFO pada tahun 2007 melaporkan bahwa Best Buy menemukan, melalui pelacakan metrik kinerja, bahwa peningkatan 0.1% dalam keterlibatan pelanggan berkorelasi dengan peningkatan $ 100,000 Dolar AS (USD) dalam pendapatan operasional tahunan toko. Metrik keuangan menganalisis kekuatan dan kinerja fiskal perusahaan dalam hal arus kas, margin keuntungan, biaya overhead, cadangan kas, dan data kuantitatif serupa lainnya.

Pemangku kepentingan, seperti kelompok advokasi konsumen, atau pemegang saham perusahaan, dapat melihat tanggung jawab perusahaan seperti yang diungkapkan melalui analisis kinerja sosial yang sebenarnya. Metrik lingkungan tersebut juga dapat melacak tanggung jawab sosial dengan menghitung jejak lingkungan perusahaan. Metrik lingkungan juga dapat mengukur dampak pola cuaca terhadap produktivitas, atau bagaimana pasar tenaga kerja lokal dapat memengaruhi perekrutan dan retensi pekerjaan.

Melacak umpan balik dari metrik kinerja menghasilkan bukti kuat, yang digunakan perusahaan untuk memetakan strategi. Mengumpulkan data mentah saja tidak cukup. Kunci untuk membuka nugget informasi yang berharga adalah dengan memasangkan satu set metrik ke metrik lainnya. Hanya dengan begitu hubungan dari satu metrik kunci ke metrik kunci lainnya terungkap.