Istilah “penglihatan bermata” dapat digunakan dalam dua cara berbeda. Dalam pengertian pertama, ini mengacu pada persepsi visual di mana mata melihat secara independen, daripada bertindak sebagai pasangan seperti yang dilakukan mata manusia. Dalam pengertian kedua, lebih tepat disebut gangguan penglihatan bermata, dan mengacu pada orang atau hewan yang hanya bisa melihat dengan satu mata. Ini mungkin bawaan atau didapat, dan dapat menyebabkan gangguan sebagai akibat dari perubahan persepsi visual.
Banyak hewan melihat dengan penglihatan bermata, termasuk kuda, domba, dan kadal. Hewan-hewan ini sering memiliki mata yang berjauhan di kepala mereka, memungkinkan jangkauan penglihatan yang sangat luas. Hal ini sangat penting bagi hewan mangsa seperti kuda dan domba, yang harus mampu mengenali ancaman dari berbagai arah sebanyak mungkin. Masalah dengan jenis persepsi visual ini adalah kurangnya persepsi kedalaman. Karena mata tidak bekerja secara bersamaan, lebih sulit untuk memberikan informasi yang berguna tentang jarak dari dan antar objek. Ini akan menjadi kerugian bagi predator seperti kucing besar, yang biasanya memiliki penglihatan binokular.
Ada variasi lain dalam persepsi visual antara penglihatan bermata dan binokular, tergantung pada spesiesnya. Mata datang dalam berbagai gaya, bisa dikatakan, termasuk mata yang dilengkapi untuk penglihatan malam atau warna yang lebih baik, serta mata yang mampu melihat dalam jangkauan yang lebih luas daripada mata manusia. Lebah, misalnya, dapat melihat tanda ultraviolet pada bunga.
Dalam kasus gangguan penglihatan bermata, satu mata rusak dan mata lainnya berfungsi normal. Tergantung pada alasan gangguan penglihatan, mata yang tidak berfungsi dapat diangkat dan diganti dengan prostesis. Ini sering direkomendasikan ketika ada trauma pada mata dan jaringan mata mati atau rusak parah. Dalam kasus di mana kehilangan penglihatan disebabkan oleh trauma di otak atau masalah lain, dimungkinkan untuk membiarkan mata tetap di tempatnya.
Orang dengan gangguan penglihatan bermata dapat mengalami beberapa masalah penglihatan. Jangkauan penglihatan mereka berkurang, karena mereka hanya memiliki satu mata untuk melihat. Hal ini menyebabkan orang memiliki sisi buta, di mana mereka tidak dapat melihat di satu sisi tubuh dan mungkin kehilangan isyarat visual, mulai dari pelayan yang mendekat hingga mobil yang akan menggabungkan jalur. Persepsi kedalaman juga buruk dan orang harus beradaptasi dengan ini untuk melakukan tugas dengan aman.