Istilah “pendidikan kewarganegaraan” dapat digunakan untuk menggambarkan dua jenis pendidikan yang berbeda. Di beberapa negara, siswa mengambil kelas kewarganegaraan sebagai bagian dari pendidikan umum. Kelas Kewarganegaraan bertujuan untuk membantu siswa memahami makna kewarganegaraan yang baik, dengan harapan suatu saat mereka akan berperan aktif dalam komunitasnya. Pendidikan kewarganegaraan juga dapat diterapkan pada proses pendidikan yang dibutuhkan oleh para imigran yang ingin menjadi warga negara baru di negara tuan rumah mereka.
Pendidikan kewarganegaraan yang ditawarkan di sekolah umum biasanya merupakan bagian dari program pendidikan sekolah menengah pertama atau sekolah menengah atas. Kelas-kelas ini juga kadang-kadang disebut kewarganegaraan, dan biasanya menggabungkan aspek pemerintahan dan sosiologi. Siswa didorong untuk mengeksplorasi cara-cara untuk menjadi warga negara yang lebih baik dan memahami hak-hak mereka sebagai warga negara.
Sebagian besar waktu, istilah pendidikan kewarganegaraan mengacu pada pendidikan imigran. Sebagian besar negara memiliki kebijakan imigrasi yang ketat, dan salah satu persyaratan untuk menjadi warga negara tetap biasanya melibatkan pendidikan kewarganegaraan. Mereka biasanya akan diminta untuk mengambil dan lulus kelas kewarganegaraan yang mencakup berbagai topik yang berkaitan dengan negara tuan rumah.
Imigran yang bekerja menuju kewarganegaraan biasanya diminta untuk mengambil kelas yang berfokus pada sejarah negara baru mereka. Sebagian besar waktu, jenis kelas sejarah ini sangat komprehensif. Mahasiswa baru biasanya diharapkan untuk belajar dan belajar tentang tokoh-tokoh penting bersejarah dan peristiwa yang membantu membentuk negara.
Pendidikan kewarganegaraan untuk imigran biasanya melibatkan pembelajaran tentang hukum nasional. Setelah menyelesaikan kelas-kelas ini, pelamar imigran harus memiliki pemahaman dasar tentang beberapa undang-undang paling penting di negara ini dan bagaimana undang-undang ini berlaku untuk warga negara individu. Selain belajar tentang hukum tertentu, mereka juga akan diajarkan tentang penerapan hukum, seperti sistem peradilan dan hukuman.
Sebagian besar waktu, pendidikan kewarganegaraan mencakup studi tentang hak-hak sipil dasar dan pemerintahan. Tergantung pada negaranya, imigran mungkin diharapkan untuk belajar tentang proses pemungutan suara dan bagaimana pejabat pemerintah dipilih atau ditunjuk. Mereka harus keluar dari studi ini dengan pemahaman yang jelas tentang hak-hak sipil mereka di dalam negeri dan bagaimana pemerintah beroperasi untuk membantu melindungi hak-hak sipil tersebut.
Sebagian besar negara memiliki batasan tahunan pada jumlah aplikasi kewarganegaraan yang akan mereka terima. Seringkali, proses memperoleh kewarganegaraan adalah proses yang panjang dan mahal. Di beberapa negara, biaya aplikasi sangat tinggi, sehingga hanya mereka yang memiliki kekayaan cukup yang dapat masuk ke dalam proses tersebut.