Apa itu Penalaran Analogi?

Penalaran analogis adalah metode pemrosesan informasi yang membandingkan kesamaan antara konsep baru dan yang dipahami, kemudian menggunakan kesamaan tersebut untuk mendapatkan pemahaman tentang konsep baru. Ini adalah bentuk penalaran induktif karena berusaha untuk memberikan pemahaman tentang apa yang mungkin benar, daripada membuktikan sesuatu secara deduktif sebagai fakta. Metode ini dapat digunakan oleh anak-anak dan orang dewasa sebagai cara untuk mempelajari informasi baru atau sebagai bagian dari argumen persuasif.

Proses penalaran dimulai dengan seseorang menentukan domain target, atau ide baru untuk dipelajari atau dijelaskan. Kemudian dibandingkan dengan domain pencocokan umum, atau ide yang sudah dipahami dengan baik. Kedua domain harus cukup mirip untuk membuat perbandingan yang valid dan substansial. Kualitas tertentu dipilih yang termasuk dalam domain yang cocok, kemudian item terkait dicari di domain target untuk mengikat kedua domain bersama-sama. Misalnya, efek makanan pada tubuh manusia dapat dianalogikan dengan efek bensin pada mobil karena keduanya bertanggung jawab untuk membuat entitas berfungsi dengan benar.

Penalaran analogis didasarkan pada kemampuan otak untuk membentuk pola melalui asosiasi. Otak mungkin dapat memahami konsep baru dengan lebih mudah jika dianggap sebagai bagian dari suatu pola. Jika sebuah konsep baru dibandingkan dengan sesuatu yang sudah diketahui otak, kemungkinan besar otak akan lebih mudah menyimpan informasi baru.

Studi tentang proses dan efektivitas penalaran analogis diterapkan ke banyak bidang. Karena analogi menunjukkan kemungkinan kesamaan daripada membuktikannya secara faktual, pengacara dapat menggunakan argumen analogis selama kasus yang tidak memiliki banyak bukti. Argumen semacam itu menunjukkan kesamaan yang dimiliki oleh dua ide atau objek, kemudian menggunakan kesamaan bersama itu untuk menyatakan bahwa ide-ide tersebut kemungkinan juga memiliki kesamaan lain. Misalnya, seorang pengacara dapat membuat analogi antara kliennya dan pengadilan sebelumnya untuk pelanggaran yang sama di mana orang tersebut dinyatakan tidak bersalah. Karena keadaan dakwaan serupa, seorang pengacara akan berpendapat bahwa hasilnya juga harus serupa.

Bidang sains juga menggunakan jenis penalaran ini, tetapi digunakan untuk memunculkan konsep-konsep baru daripada untuk persuasi. Para ilmuwan akan sering membandingkan proses ilmiah yang telah terbukti dengan yang belum terbukti untuk membentuk hipotesis sebagai dasar penelitian baru. Mereka mungkin beralasan bahwa karena dua proses serupa dalam satu cara, mereka mungkin lebih cenderung memiliki lebih banyak kesamaan.

Psikolog sering fokus pada aspek kognitif penalaran. Mereka mungkin melakukan penelitian untuk menentukan bagaimana dan mengapa otak menyimpan informasi melalui analogi. Psikolog juga dapat mempelajari perbedaan antara bagaimana anak-anak dan orang dewasa menggunakannya.