Pengurangan upah adalah sejumlah uang yang ditahan oleh majikan dari gaji karyawan. Dalam beberapa kasus, majikan diwajibkan oleh hukum untuk menahan beberapa pembayaran, sementara dalam kasus lain berbagai jenis pemotongan adalah opsional. Selain mengurangi gaji karyawan yang dibawa pulang, pemotongan upah juga dapat mengurangi kewajiban pajak penghasilan individu. Pengusaha dapat menahan dana baik dari setoran langsung maupun dari cek gaji tradisional. Biasanya, pemberi kerja harus memberikan setiap karyawan pernyataan penggajian yang terperinci, perincian semua jumlah yang ditahan selama siklus pembayaran saat ini.
Di banyak negara, majikan diharuskan untuk memotong pajak penghasilan dari upah pekerja. Karena pajak biasanya didasarkan pada pendapatan tahunan, pemberi kerja melakukan pemotongan berdasarkan proyeksi pendapatan masing-masing individu. Selain menahan dana untuk menutupi pajak pendapatan nasional, banyak perusahaan juga diharuskan menahan dana untuk menutupi pajak pendapatan kota atau daerah. Selain itu, lembaga pemerintah juga dapat menginstruksikan pengusaha untuk menyisihkan sebagian dari upah karyawan untuk menutupi pembayaran utang. Orang-orang yang mengambil pinjaman mahasiswa atau hipotek yang didukung pemerintah terkadang melihat pembayaran pinjaman mereka secara otomatis dikurangi dari gaji mereka.
Pekerja sering memberikan kontribusi kepada rencana pensiun yang disponsori majikan dengan menginstruksikan departemen penggajian untuk membuat pemotongan upah otomatis. Di negara-negara di mana tidak ada layanan kesehatan nasional, potongan gaji sering digunakan untuk membeli asuransi kesehatan. Jenis lain dari pemotongan upah standar termasuk premi asuransi jiwa, pembayaran pinjaman program pensiun dan pembelian saham perusahaan.
Sementara majikan biasanya dapat menahan dana untuk menutupi pajak tanpa persetujuan karyawan, perusahaan biasanya harus menerima persetujuan tertulis dari seorang pekerja sebelum pemotongan upah diambil untuk menutupi biaya opsional seperti kontribusi program pensiun. Di beberapa area, seorang karyawan harus menentukan jumlah dan frekuensi pemotongan sebelum pemberi kerja mulai menahan dana. Majikan yang melakukan perubahan penggajian yang tidak sah dapat menghadapi hukuman termasuk denda.
Beberapa pemotongan dari upah terjadi atas dasar setelah pajak. Ketika ini terjadi, karyawan yang bersangkutan harus membayar pajak penghasilan atas seluruh jumlah gaji sebelum pajak. Pengeluaran seperti premi asuransi kesehatan dan iuran program pensiun biasanya dikurangi dengan dasar sebelum pajak dan kewajiban pajak karyawan berkurang sebagai akibat dari pengurangan ini. Undang-undang di beberapa negara membatasi jumlah pemotongan sebelum pajak dari upah yang dapat diotorisasi oleh seorang karyawan. Pada akhir tahun pajak, pemberi kerja sering kali harus menahan dana tambahan untuk menutupi pajak bagi individu yang pemotongan sebelum pajak tahunannya melebihi batas maksimum.