Apa itu Pemetaan Kejahatan?

Pemetaan kejahatan adalah alat penegakan hukum yang memungkinkan personel untuk mewakili kejahatan secara visual pada peta atau kisi suatu wilayah. Dengan mengatur kejahatan dengan cara ini, aparat penegak hukum dapat mengidentifikasi pola, area yang menjadi perhatian, dan informasi lain yang menarik yang dapat mereka gunakan agar lebih efektif. Banyak departemen kepolisian kota mempraktekkan pemetaan kejahatan, dan peta semacam itu umum untuk dirilis ke masyarakat umum sehingga warga dapat tetap mendapat informasi tentang area yang menjadi perhatian dan pola kejahatan di wilayah mereka.

Konsep pemetaan kejahatan mulai muncul pada tahun 1980-an, ketika kantor polisi mulai secara radikal memikirkan kembali pendekatan mereka untuk menangani dan mencegah kejahatan. Para peneliti memanfaatkan gagasan untuk merepresentasikan statistik kejahatan secara visual dengan cara yang dapat diakses dan berguna, dan mereka memunculkan gagasan pemetaan kejahatan. Pada saat yang sama, banyak departemen kepolisian juga mulai mengadopsi pendekatan perpolisian masyarakat, memberdayakan daerah dengan kemampuan pengambilan keputusan daripada memusatkan kekuasaan di peringkat yang lebih tinggi.

Sebuah peta kejahatan dasar hanyalah representasi visual dari kejahatan yang terjadi di lingkungan. Berbagai jenis kejahatan dapat diberi kode warna, untuk membuat peta lebih mudah dibaca, dan di daerah di mana jumlah kejahatan yang lebih tinggi dilakukan, peta mungkin berwarna lebih cerah, atau tanda yang digunakan untuk menunjukkan peristiwa individu dapat dibuat lebih besar, untuk menunjukkan bahwa banyak kejahatan telah terjadi di wilayah kecil. Bahkan pandangan sekilas ke peta dapat mengungkapkan segala macam informasi, seperti peningkatan tajam dalam perampokan di area tertentu, atau pola serangan yang stabil di tempat lain.

Ketika departemen kepolisian menggunakan pemetaan kejahatan sebagai alat, mereka biasanya juga mengintegrasikan informasi demografis dan lingkungan. Selain menampilkan data tentang statistik kejahatan, peta kejahatan juga dapat mencakup hal-hal seperti lokasi sekolah, proyek perumahan, taman bermain, taman, rumah singgah, rumah sakit, klinik, dan sebagainya, dan bisnis yang diminati seperti pegadaian juga dapat diwakili. . Beberapa peta kejahatan juga melihat data demografis seperti pendapatan rata-rata, ras, dan sebagainya, yang memungkinkan departemen menghasilkan lebih banyak data yang menarik untuk lingkungan mereka.

Sementara pemetaan kejahatan mungkin tampak jelas dan biasa sekarang, ketika sebagian besar komunitas besar membuat peta kejahatan tersedia untuk umum, itu revolusioner pada masanya. Peta kejahatan memungkinkan penegak hukum untuk benar-benar melihat di mana area bermasalah di lingkungan mereka, dan peta tersebut dapat digunakan untuk menjadwalkan patroli tambahan dan memfokuskan sumber daya. Pemetaan kejahatan juga digunakan oleh layanan sosial untuk menghasilkan daftar area yang mungkin mendapat manfaat dari intervensi tambahan.