Pelatihan kekerasan seksual adalah jenis pelatihan yang diberikan kepada para profesional yang mungkin harus menangani korban kekerasan seksual. Isi pelatihan yang tepat berbeda-beda di setiap bidang, tetapi menenangkan korban dan menyimpan bukti biasanya merupakan komponen dari rejimen pelatihan. Seringkali, jika pelatihan diberikan kepada aparat penegak hukum, konsep hukum disertakan. Untuk pelatihan di bidang lain, seperti kesehatan atau konseling, strategi interpersonal yang lebih relevan dapat disorot untuk membantu korban dengan lebih baik.
Biasanya, pelatihan kekerasan seksual digunakan untuk membantu mempersiapkan orang yang berinteraksi dengan korban segera setelah peristiwa traumatis. Strategi yang mungkin digunakan petugas untuk mendapatkan informasi dari korban dapat didiskusikan, dan hak-hak korban dapat ditinjau. Semua pelatihan kekerasan seksual yang diberikan kepada petugas diberikan dalam rangka mengejar keadilan bagi korban, yang biasanya berarti menangkap pelaku jika dia belum diketahui. Untuk menangkap pelaku, bukti harus dikumpulkan dan informasi harus diperoleh.
Ada jenis lain dari pelatihan kekerasan seksual untuk profesi lain. Misalnya, perawat sering diberikan pelatihan kekerasan seksual sehingga mereka dapat secara efektif mengumpulkan perangkat pemerkosaan dan menangani korban secara profesional. Demikian juga konselor yang berinteraksi dengan korban seringkali memerlukan pelatihan khusus agar dapat lebih memahami posisi korban. Pelatihan profesi ini selalu diberikan dari perspektif profesi yang bersangkutan, sehingga pendekatan konseling sangat berbeda dengan pendekatan hukum.
Terkadang, kontak yang lebih lama dengan korban kekerasan seksual membutuhkan pelatihan kekerasan seksual. Pekerja sosial dan orang-orang yang bekerja dengan situasi pelecehan yang berkepanjangan sering menjalani jenis pelatihan ini. Dalam kasus ini, fokusnya sering kali pada membangun kasus yang berkelanjutan terhadap pelaku daripada mengumpulkan bukti dengan cepat, karena bukti biasanya merupakan masalah pribadi. Meyakinkan korban untuk melapor juga dapat menjadi bagian besar dari jenis pelatihan ini.
Seringkali, jenis pelatihan ini harus menyertakan informasi yang mungkin tidak terpikirkan oleh para profesional. Misalnya, pelatihan harus mencakup penanganan kasus-kasus sulit, seperti kasus-kasus yang melibatkan obat-obatan atau alkohol atau kasus-kasus di mana korban adalah saksi yang tidak dapat diandalkan. Kasus-kasus tuduhan palsu harus dicakup, begitu pula kasus-kasus di mana korban berada dalam hubungan seksual suka sama suka dengan pelaku, seperti pemerkosaan pasangan. Semua kemungkinan bernuansa kasus kekerasan seksual harus ditinjau selama pelatihan kekerasan seksual.