Pelatihan fungsional adalah ungkapan yang berasal dari bidang terapi fisik yang digunakan untuk menggambarkan latihan yang mempersiapkan tubuh untuk kejadian sehari-hari. Banyak terapis fisik melatih pasien selama perawatan untuk melakukan latihan yang meniru gerakan rutin. Ini biasanya akan memungkinkan pasien untuk memiliki lebih banyak kebebasan dan akan mengurangi risiko yang terkait dengan cedera, seperti jatuh.
Meliputi banyak bidang latihan, pelatihan secara fungsional adalah istilah yang luas. Terapis fisik umumnya berusaha untuk memperbaiki situasi tertentu. Misalnya, terapis fisik dapat menggunakan latihan untuk melatih dan membangun otot pergelangan tangan seseorang yang menderita carpal tunnel syndrome (CTS). Terapis fisik biasanya menggunakan latihan khusus untuk tujuan fungsional seperti meningkatkan keseimbangan, memperkuat otot inti, dan meningkatkan koordinasi. Meskipun digunakan secara khusus di bidang medis, frasa ini biasanya digunakan secara berbeda oleh orang awam.
Di arena kebugaran fisik, pelatihan fungsional biasanya mengacu pada latihan sederhana yang membakar lemak dan mengencangkan otot. Latihan ini biasanya dilakukan dengan menggunakan bola kebugaran, pita kekuatan, dan beban bebas. Plyometrics adalah latihan cepat dan kuat yang dirancang untuk melatih otot dan juga digunakan dalam latihan untuk tujuan fungsional. Meskipun alat yang sama digunakan dalam terapi fisik, hasilnya berbeda.
Para ahli tidak setuju tentang manfaat pelatihan fungsional. Banyak ahli percaya bahwa jenis pelatihan ini meningkatkan mobilitas, keseimbangan, koordinasi, dan bahkan stabilitas. Ahli pelatihan kekuatan, di sisi lain, berpendapat bahwa pelatihan fungsional tidak memberikan ketahanan yang cukup dan oleh karena itu tidak boleh diganti dengan program latihan kekuatan. Namun, banyak ahli setuju bahwa pelatihan secara fungsional dapat menjadi bagian yang efektif dari program latihan yang beragam yang mencakup pelatihan kardiovaskular dan latihan kekuatan.
Latihan kardiovaskular adalah latihan yang memasok oksigen ke otot. Kadang-kadang disebut latihan aerobik, latihan kardiovaskular meningkatkan detak jantung, yang biasanya membuat jantung lebih sehat. Di antara banyak manfaatnya, olahraga aerobik umumnya menurunkan risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes. Latihan kekuatan biasanya membebani otot dan memecah serat otot, yang memungkinkan mereka untuk memperbaiki lebih besar dan lebih kuat. Latihan kekuatan juga memiliki banyak manfaat, termasuk meningkatkan kepadatan tulang dan menurunkan kolesterol.
Latihan fungsional dapat meningkatkan keseimbangan dan koordinasi, tetapi biasanya tidak meningkatkan denyut nadi yang cukup untuk menyehatkan jantung seperti latihan kardiovaskular. Demikian juga, pelatihan fungsional tidak membebani otot-otot tubuh cukup untuk menuai manfaat dari latihan kekuatan. Untuk alasan ini, sebagian besar pelatih profesional merekomendasikan untuk memasukkan pelatihan fungsional ke dalam program latihan yang sudah mengintegrasikan keseimbangan antara latihan kekuatan dan latihan kardiovaskular.