Apa itu Parastesia?

Parasathesia, yang sebenarnya dieja dengan benar paresthesia, adalah perubahan sensasi sementara yang tidak disertai dengan kerusakan atau perubahan jangka panjang. Namun, episode kronis dapat menunjukkan bahwa seseorang mengalami masalah neurologis yang harus ditangani, dengan perubahan sensasi menjadi gejala dari masalah mendasar yang serius. Banyak orang mengalami beberapa derajat parastesia di beberapa titik dalam hidup mereka.

Dalam beberapa kasus, parastesia melibatkan sensasi tusukan atau kesemutan. Orang juga dapat mengalami gelombang singkat panas atau dingin, atau mati rasa, di mana mereka tidak merasakan apa pun di daerah yang terkena. Kulit merangkak atau sensasi gatal juga bisa menjadi ciri parastesia dalam beberapa kasus. Biasanya, sensasi menghilang setelah beberapa saat, tidak meninggalkan perubahan nyata.

Parastesia sementara terjadi secara singkat dan sebagai respons terhadap penyebab lingkungan. Misalnya, seseorang yang membuka ritsleting celana ketat mungkin mengalami sensasi kesemutan di pinggang untuk sesaat. Anggota badan yang “tertidur” adalah contoh lain dari parastesia sementara. Menjepit saraf di leher atau di sepanjang anggota badan dapat menyebabkan kasus parastesia sementara.

Parastesia kronis adalah masalah neurologis, yang disebabkan oleh kesalahan pada neuron yang mengirimkan sinyal ke seluruh sistem saraf. Ini biasanya merupakan gejala dari masalah seperti sirkulasi yang buruk, peradangan, atau kondisi medis yang dapat berkisar dari tumor di otak hingga saraf terjepit di sumsum tulang belakang. Jenis perubahan sensasi ini akan muncul untuk waktu yang lama, dan akan terus muncul berulang kali di tempat yang sama, tidak seperti perubahan sensasi sementara, yang jarang terjadi di tempat yang sama dua kali.

Selain disebabkan oleh kondisi medis tertentu, parastesia kronis juga dapat disebabkan oleh kecelakaan selama prosedur medis, dan dalam beberapa kasus merupakan efek samping yang umum. Dokter gigi khususnya melihat perubahan sensasi sementara di antara pasien mereka setelah prosedur seperti saluran akar. Pasien harus selalu melaporkan perubahan sensasi ke dokter, bahkan jika diharapkan, sehingga dokter dapat tetap mengetahui kondisi pasien.

Orang yang mengalami perubahan sensasi yang persisten dan berulang harus berkonsultasi dengan ahli saraf. Ahli saraf dapat menentukan penyebab yang mendasari dan bekerja dengan pasien untuk mengembangkan rencana perawatan untuk kondisi yang menyebabkan masalah. Selama pengobatan, parastesia akan sembuh secara alami. Dalam beberapa kasus, mungkin tidak mungkin untuk mengobati kondisi yang mendasarinya, dalam hal ini berbagai teknik dapat digunakan untuk membantu pasien mengatasi parastesia.