Apa itu Maruya?

Camilan ringan yang paling sering disantap oleh para snacker yang sedang jalan-jalan yang mencari suguhan manis, maruya adalah potongan pisang yang sudah dilumuri, digoreng, dan dilumuri gula. Mereka juga disebut pisang goreng atau pisang goreng. Maruya berasal dari Filipina, di mana hidangan ini dianggap sebagai camilan atau makanan ringan. Ini sering disajikan oleh pedagang kaki lima dan penjual makanan di acara-acara outdoor. Setelah matang, potongan pisang goreng dipermanis dengan menggulungnya dengan gula.

Sebelum dibalut untuk maruya, pisang dikupas dan dipotong-potong untuk digoreng. Bentuk pisang goreng yang dimasak bervariasi berdasarkan preferensi, tetapi juru masak biasanya mengiris buah dalam bentuk batang atau irisan memanjang. Beberapa potongan maruya baru diiris dengan hati-hati menjadi bentuk yang menyenangkan yang dirancang menyerupai tangan saat dimasak.

Bahan adonan yang digunakan untuk melapisi pisang goreng atau pisang raja antara lain bahan kering seperti tepung terigu, garam, dan baking powder serta bahan basah seperti air dan telur. Setelah dilapisi, pisang yang sudah babak belur digoreng dengan minyak sayur. Agar potongan maruya tidak gosong atau lembek, penting untuk memanaskan minyak sebelum memasak dan mengujinya untuk memastikan bahwa cukup panas untuk membuat gorengan menjadi cokelat, tetapi tidak terlalu panas sehingga adonan bisa terbakar tanpa memasak pisang.

Maruya paling sering dibuat dari pisang manis yang biasa dibeli kebanyakan orang di toko bahan makanan, tetapi juga bisa dibuat dengan pisang raja, yang merupakan sepupu tepung pisang. Di Filipina, pisang raja ini disebut sabas. Seperti pisang, pisang raja yang mengandung tepung menjadi lebih manis saat matang, dan sering kali pisang raja matang yang manis ini digunakan di maruya sedangkan pisang manis tidak. Seperti pisang, pisang raja hijau adalah pisang raja yang belum matang, dan pisang raja yang sangat matang memiliki kulit yang berwarna hitam. Variasi lain dari maruya, yang disebut maruyang camote, menggunakan ubi jalar sebagai pengganti pisang di gorengannya.

Selain statusnya sebagai makanan ringan cepat saji yang umum, hidangan manis ini juga disajikan sebagai bagian dari santapan Natal tradisional dalam budaya Filipina. Filipina adalah gugusan pulau di bagian barat Samudra Pasifik yang secara kolektif membentuk negara di Asia Tenggara yang dikenal sebagai Republik Filipina. Masakan negara ini memiliki pengaruh besar dari berbagai budaya, termasuk makanan Cina, Spanyol, dan Amerika. Selain pisang raja, bahan daerah lain yang biasa dikonsumsi di Filipina termasuk buah jeruk dan buah tropis seperti kelapa dan mangga, daging yang diawetkan, dan berbagai pilihan makanan laut.