Manajemen proyek perusahaan adalah proses mengelola semua data mengenai proyek yang mungkin ingin dikerjakan dan diselesaikan oleh organisasi. Sementara manajemen proyek konvensional berfokus pada proses mengenai satu proyek pada satu waktu, manajemen perusahaan efektif jika mendukung semua proyek yang mungkin dikejar oleh organisasi. Hal ini sering dilakukan oleh eksekutif atau manajer yang bertanggung jawab untuk membuat keputusan mengenai alur kerja dan anggaran yang mempengaruhi keseluruhan organisasi. Beberapa komponen kunci dari manajemen proyek perusahaan adalah pengembangan portofolio proyek, pengembangan jaringan komputer yang kompleks, dan pemanfaatan karyawan yang fokus pada beberapa proyek sekaligus.
Dalam dunia keuangan, portofolio secara tradisional menggambarkan semua instrumen keuangan, seperti saham dan obligasi, yang dimiliki oleh individu atau bisnis. Ketika diterapkan pada manajemen proyek perusahaan, portofolio menggambarkan semua proyek yang sedang dikejar oleh organisasi. Portofolio semacam ini harus berisi informasi mengenai anggaran, pengeluaran, dan pendapatan yang diproyeksikan.
Seorang profesional yang mempraktikkan manajemen proyek perusahaan setiap tahun dapat menambahkan proyek atau menghapus proyek dari portofolio. Keputusan ini dapat didasarkan pada permintaan dan risiko. Dengan mempelajari pasar dan perilaku klien dan bisnis pesaing, seorang manajer dapat memutuskan proyek mana yang dapat menghasilkan pendapatan terbesar dan mana yang tampaknya mengalami penurunan nilai.
Manajemen jaringan adalah faktor penting lainnya dalam manajemen perusahaan. Banyak organisasi besar memiliki jaringan komputer rumit yang menghubungkan lokasi, entitas, lembaga keuangan, pemasok, dan lembaga keuangan yang berbeda. Untuk alasan ini, jaringan komputer cenderung terdiri dari berbagai jenis perangkat lunak dan perangkat keras yang berbeda dan bahkan dapat menggunakan layanan yang disediakan oleh bisnis pesaing. Seorang profesional yang mempraktikkan manajemen proyek perusahaan mungkin mempekerjakan manajer Teknologi Informasi (TI) yang dapat merampingkan komunikasi di antara berbagai jaringan, sehingga menambah kelancaran di antara berbagai proyek.
Sementara organisasi yang lebih kecil dan menengah dengan minat yang berbeda dapat mempraktikkan manajemen proyek perusahaan, hanya perusahaan besar yang cenderung menggunakan sistem jaringan yang kompleks. Manajemen jaringan dalam skenario ini bisa sangat kompleks dan seringkali membutuhkan staf TI penuh. Untuk alasan ini, organisasi yang lebih kecil mungkin menemukan bahwa biaya manajemen jaringan melebihi potensi kegunaannya.
Penggunaan tenaga kerja yang efisien adalah ciri lain dari manajemen proyek perusahaan yang efektif. Seorang profesional yang mempraktikkan manajemen semacam ini bertujuan untuk menjaga beberapa proyek berfungsi pada satu waktu. Ini sering membutuhkan pekerja untuk membagi waktu di antara beberapa proyek yang berbeda. Dengan memberikan pola alur kerja yang jelas kepada departemen, seorang manajer dapat memantau kemajuan berbagai proyek dan mengerahkan tenaga kerja sesuai kebutuhan.